Nelayan Keluhkan Dampak Aktivitas Perusahaan di Batam, Begini Kata Manajemen

Konten Media Partner
12 Oktober 2020 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas nelayan disekitar area penimbunan laut oleh salah satu perusahaan di Batam. Foto: Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas nelayan disekitar area penimbunan laut oleh salah satu perusahaan di Batam. Foto: Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Sejumlah nelayan yang berdomisili di perumahan Glory Point, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, mengeluhkan aktivitas dugaan penimbunan laut oleh salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kapal.
ADVERTISEMENT
"Kami di sini warga perumahan Glory Point, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, dibuat terbata-bata untuk melaut mencari udang," kata Jonatan bercerita kepada wartawan, Senin (11/10). 
"Air lautnya begitu keruh, udang dan ikan pun menjauh," sambung dia. 
Sedikitnya, terdapat sekitar 11 orang warga di lingkungan perumahan tersebut menggantungkan hidup sebagai nelayan, yang sekaligus harus berdampingan dengan aktivitas perusahaan.
"Kami di sini ada 11 orang yang nelayan dengan ada aktivitas tersebut berdampak kepada kepada kami karena  karena air selalu keruh," kata dia. 
Hal senada juga disampaikan seorang nelayan lainnya, Nasikin. Ia mengaku sejak adanya aktivitas oleh PT tersebut pencarian pun seakan sangat terimbas.
"Banyak yang seperti ini di sini. Dulu sudah selesai. Sekarang ada lagi, malah semakin parah. Tambah dangkal," keluhnya. 
ADVERTISEMENT
Kepripedia mengkonfirmasi pihak manajemen PT yang bernama Mustofa terkait hal tersebut, ia membantah jika aktivitas penimbunan perusahaan berdampak pada pencarian nelayan setempat. 
Area penimbunan laut salah satu perusahaan di Batam. Foto: Kepripedia.com
"Kamu jangan salah lho, saya ini bukan dorong lumpur ke laut, malah saya angkat lumpur," tegas Mustofa. 
Mustofa kembali menegaskan bahwa aktivitas perusahaan tidak ada berpengaruh pada nelayan. "Jadi begini aja kamu kumpulkan aja data dulu nanti kita jumpa," kata Mustofa melalui pesan whatshapp. 
Tim kepripedia mencoba menulusuri aktivitas dugaan penimbunan laut itu mengunakan sampan kecil. Dari perumahan Glory Point, kepripedia bersama dua orang nelayan melihat kondisi laut disekitar penimbunan.
Tampak beberapa alat berat di aera tersebut. Namun, sedang tidak beraktivitas. Dari amatan kondisi air laut terlihat sedikit keruh.
ADVERTISEMENT
"Beko itu yang mengeruk laut. Kalau lagi kerja sangat berdampak pada mata pencarian kami nelayan," ucap Nasikin.