Padi yang Tumbuh Subur di Tanah Kandungan Bauksit di Batam

Konten Media Partner
11 April 2021 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen raya padi di tanah kandungan bauksit di Kota Batam, Minggu (11/4). Foto: Zalfirega/kepripeia.com
zoom-in-whitePerbesar
Panen raya padi di tanah kandungan bauksit di Kota Batam, Minggu (11/4). Foto: Zalfirega/kepripeia.com
ADVERTISEMENT
Pemilik Kebun Wisata Jambu Madu Edu Farm, Rudi Sukarjo, berkolaborasi dengan Insan Pariwisata Indonesia (IPI) menggelar acara panen raya padi di tanah kandungan bauksit di Kota Batam, Minggu (11/4).
ADVERTISEMENT
Konon, tanah di Kota Batam tak mendukung untuk persawahan karena terdapat kandungan bauksit. Namun nyatanya kawasan Jambu Madu Marina berbeda dari kawasan lain.
Padi ditanam, dikemas secara terukur oleh pemilik kemudian tumbuh dan telah beberapa kali panen dengan subur tanpa hama.
Kini pemilik dan IPI serta pelaku pariwisata menggelar pesta panen padi untuk kesekian kalinya. Namun kali ini dihadiri oleh Kemenparekraf.
Pemilik Jambu Madu, Rudi Sukarjo, menyebutkan pihaknya bukan sekedar menyediakan tempat wisata bagi para pengunjung. Tetapi juga memberikan edukasi.
Konsep yang disajikan kepada pengunjung, khususnya untuk lokasi sawah adalah "Dari sawah sampai ke meja makan". Sehingga pengunjung dapat menikmati sensasi ketika berada di kawasan tersebut.
"Jadi para pengunjung bisa melihat proses penanaman padi, sampai dengan proses penggilingan padi, dan beras yang dihasilkan dimasak dan dihidangkan di meja makan," kata Sukarjo.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk taman jambu Madu, pengunjung bisa melihat bagaimana perawatan hingga panen jika sedang musimnya.
"Jadi kita bukan hanya sekedar menyediakan tempat wisata, tetapi kita juga memberikan edukasi," tambah Sukarjo.
Dia juga menjelaskan wisatawan yang datang juga bisa menikmati suasana seperti di kampung yang identik dengan nuansa di tengah hamparan sawah.
"Harapan kita dunia pariwisata bangkit, virus corona segera berakhir," jelasnya.
Bersantai di tengah hamparan padi di sawah di kawasan Jambu Madu Edu Farm. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
Di tempat yang sama Wakil ketua umum IPI Pusat Marukimin, yang juga sebagai ketua Panitia, mengatakan saat ini ditengah wabah virus corona yang melanda, sektor pariwisata yang sangat terpukul.
"Nah, dengan adanya panen padi, kita berusaha membangkitkan dunia pariwisata di bidang objek wisata alam," kata Marukimin.
Untuk kembali pulih di tengah pandemi COVID-19, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan para pelaku UMKM untuk tetap bertahan dan juga mengembangkan sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Jadi dengan adanya event ini, tentunya para pelaku usaha akan kembali bergairah," paparnya.
Dijelaskannya, hingga sekarang pihaknya sedang mengembangkan konsep-konsep untuk dunia pariwisata dengan tujuan memberikan gairah kembali melalui cara mencari objek lain yang dapat ditonjolkan.
"Jadi kita berubah haluan, dengan konsep objek lain, bersatu dengan alam yang nyaman dan aman. Semakin banyak objek, maka wisatawan akan berdatangan kembali," jelasnya.
Asisten Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Area I, Kemenparekraf Taufik Nurhidayat, menyebutkan pemerintah pada dasarnya mendukung setiap daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata.
"Kita sifatnya mendukung penuh, apa lagi nuansa dan sensasi tempat wisata di sini Kebun Jambu cocok untuk dikunjungi," katanya.
Pada kesempatan itu pula, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemko Batam, Pebrialin, menambahkan bahwa pemerintah dalam hal ini mendukung pariwisata untuk berkembang di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Pemko Batam mendukung penuh konsep wisata panen padi ini," katanya.
Dia menjelaskan bahwa Kota Batam, sebagai Kota Industri, dimana produktivitas dan kesuburan yang dihasilkan mungkin berbeda di banding daerah lain.
"Ini adalah suatu kebanggaan bagi Kota Batam, dimana selama ini kita tidak pernah bisa berpikir bahwa padi bisa tumbuh di Batam," kata Febrialin.
Untuk ke depan, lanjutnya, objek wisata ini akan menjadi objek wisata baru yang akan ditonjolkan ke daerah lain. Di sisi lain, para pengelola juga akan diberikan pembinaan untuk mewujudkan tujuan pusat wisata persawahan di Kota Batam.