Pasokan Daging Sapi Segar di Tanjungpinang dan Bintan Terancam Kosong

Konten Media Partner
16 Mei 2022 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang daging sapi segar di Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang daging sapi segar di Tanjungpinang. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Pasokan daging sapi di Pulau Bintan terancam kosong dalam beberapa waktu ke depan. Pasalnya, pasokan daging yang biasanya dikirim melalui Kuala Tungkal, Provinsi Jambi terpaksa harus berhenti sementara.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan buntut dari kebijakan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Jambi yang menghentikan sementara pengiriman sapi dan kambing ke Kepri. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran BKP Kelas I Jambi nomor S-1097/KR.120/K.24.B/05/2022 terkait penghentian sementara pemberian pelayanan sertifikasi karantina hewan terhadap pengeluaran media pembawa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai 15 Mei 2022.
Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak sapi dan kambing Bintan-Tanjungpinang, Thamrin, mengungkapkan kebijakan tersebut akan berdampak terhadap pasokan daging di Tanjungpinang dan Bintan.
Menurutnya, saat ini saja pasokan sapi dan kambing di Pulau Bintan masih sangat kurang memadai. Dimana, saat ini stok sapi potong hanya tersisa 14 ekor saja.
"Sementara, kebutuhan daging segar di Pulau Bintan 2 ekor per hari," katanya, Senin (16/5).
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, kondisi ini akan sangat mengancam para pedagang daging segar. Terlebih lagi, umat muslim akan menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, dimana kebutuhan sapi dan daging cukup besar untuk pelaksanaan kurban.
Diperkirakan, lanjut Thamrin, kebutuhan kambing untuk perayaan hari raya kurban nanti mencapai 4 ribu ekor, sementra sapi 2 ribu ekor.
"Saat ini pasokan kambing kita nol, sedangkan sapi baru tersedia sekitar 500 ekor," ujar Thamrin.
Mewakili para pedagang dan peternak sapi se Pulau Bintan, Thamrin berharap, pemerintah daerah dapat segera mengeluarkan kebijakan agar ketersediaan hewan sapi dan kambing bisa kembali pulih. Sehingga, kebutuhan daging di Tanjungpinang dan Bintan bisa terpenuhi.
“Kami persatuan pertenakan dan pedagang sapi meminta Pemprov Kepri mengeluarkan kebijakan agar persoalan ini ada solusinya,” harapnya.
ADVERTISEMENT