Penanaman Modal Asing di Karimun Tembus Rp 1,5 Triliun

Konten Media Partner
27 April 2021 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad saat melantik Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Karimun 2021-2024 Aunur Rafiq-Anwar Hasyim di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (26/4) kemarin. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad saat melantik Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Karimun 2021-2024 Aunur Rafiq-Anwar Hasyim di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (26/4) kemarin. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten Karimun sebesar Rp1,5 triliun dengan total 81 proyek, pada tahun 2020 silam.
ADVERTISEMENT
"Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN), sebesar Rp 152 miliar dengan total 221 proyek," kata Ansar Ahmad saat melantik Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Karimun 2021-2024 Aunur Rafiq-Anwar Hasyim di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (26/4) kemarin.
Ansar pada kesempatan itu menyampaikan, Kabupaten Karimun sebagai kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Zone (FTZ), menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Kepri meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Kabupaten Karimun masih aktif berkontribusi menanamkan modal asing," ungkapnya .
Ansar menyarankan Bupati-Wakil Bupati Karimun terpilih segera membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang investasi, sesuai kewenangan daerah.
Melalui Perda tersebut, katanya, Pemda dapat memberikan relaksasi bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Karimun, dan ada jaminan kemudahan izin usaha serta kepastian hukum untuk para investor.
ADVERTISEMENT
"Ini diharapkan dapat mendorong geliat Penanaman Modal Asing di tahun 2021," ujar Ansar.
Lebih lanjut, Ansar mengutarakan angka pertumbuhan ekonomi Kepri saat ini masih minus 3,8 persen. Namun, dengan berbagai investasi yang mulai masuk ke Batam, Bintan dan Karimun pertumbuhan bisa dipacu plus tiga sampai lima persen di akhir tahun 2021.
Bahkan Bappenas optimistis pertumbuhan ekonomi Kepri bisa sampai 5,6 persen dengan berbagai kebijakan yang dibantu oleh pemerintah pusat.
"Tugas kita bagaimana menjaga kondusifitas dunia usaha dan menekan COVID-19 seminimal mungkin di Kepri,” demikian Ansar.