Pengungsi Afghanistan Unjuk Rasa di Kantor DPRD Kota Batam

Konten Media Partner
22 September 2021 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan pengungsi asal Afghanistan berunjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan pengungsi asal Afghanistan berunjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pengungsi Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Batam, Rabu (22/9). Mereka meminta para legislator untuk dapat memberi akses hingga ke United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
ADVERTISEMENT
Para pengungsi tersebut menagih janji UNHCR yang berancana akan memindahan mereka ke sejumlah negara lain seperti Australia, New Zealand, USA, dan Canada.
Dalam aksi unjuk rasa itu, mereka menunjukkan sejumlah poster bertuliskan tuntutan.
"Kami pengungsi Afghanistan sudah lama di Indonesia. Ada yang sudah 6 tahun bahkan 10 tahun. Kita nasib tergantung-gantung maka kita minta keadilan," ujar seorang ujuk rasa, Ali.
Ia menjelaskan, jika selama sepuluh tahun, dirinya tidak mendapatkan kejelasan dan respons dari pemerintah mengenai nasib mereka selama ini.
Para pengungsi Afghanistan membawa poster bertuliskan tuntutan meraka di halaman kantor DPRD Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
"Masa depan kita belum jelas," ujarnya.
Bahkan 14 pengungsi asal Afghanistan memilih mengakhiri hidup mereka. Ia menduga hal ini dipicu karena mereka beranggapan sudah tidak memiliki masa depan.
"Ada yang mau bunuh diri tapi sama kawan-kawan tak boleh," kata Ali.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, dia berharap kepada DPRD Kota Batam bisa berbicara kepada UNCHR agar mencari solusi untuk para pengungsi.
"Kami yang unjuk rasa disini ada 60 orang. Sementara total pengungsi 500 orang," ucap dia.
Para pengungsi ini tinggal di berbagai tempat di Kota Batam. Pengungsi yang masig berstatus lajang mendiami wilayah di kawasan Sekupang. Sedangka pengungsi yang sudah memiliki keluarga memilih tinggal di Hotel Kolekta Nagoya.
"Kami masih melapor kepada DPRD sendiri," katanya.
"Ini yang kita minta tolong sama DPRD untuk dapat bicara ke UNCHER," tambah dia.
Hingga berita ini diunggah para pengunjuk rasa masih melakukan pertemuan dengan Komisi I DPRD Batam.