Perusahaan Galangan Kapal di Batam Buka Loker, Butuh 5 Ribu Pekerja

Konten Media Partner
20 November 2022 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Melamar Kerja. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Melamar Kerja. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Perusahaan galangan Kapal di Kota Batam, Kepulauan Riau, membutuhkan 5.000 ribu tenaga kerja khusus di bidang welding dan fitter untuk menyelesaikan target proyek kapal.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Kepri, Ali Ulai pada wartawan, Minggu (20/11).
"Kita butuh tukang las dan fitter 5 ribu untuk kerja di perusahaan galangan kapal," kata dia.
Dia mengungkapkan, 70 perusahaan galangan kapal di Batam yang tergabung dalam IPERINDO sekitar 30 anggota. Perusahaan ini semua memiliki punya proyek sampai akhir tahun 2023.
Namun perusahaan kesulitan mendapatkan karyawan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Sementara di sisi lain, di tengah kewalahan para penguasa mencari tenaga kerja, pengangguran pun kian banyak di Batam.
"Jadi kita bingung sekarang. Waktu job fair Batam 2020 dilaksanakan. Begitu banyak pencaker yang mendaftar, tetapi kita malah kekurangan tenaga kerja," kata Ali Ulai.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, sejumlah perusahaan galangan kapal terlibat dalam job fair atau bursa kerja dibuka pemerintah beberapa waktu lalu di SP Plaza diburu pencari kerja operator. Sementara yang dibutuhkan tukang las dan fitter.
"Ini yang membuat kita bingung. Kok tidak ada yang melamar sebagai tukang las. Jadi kita bingung pengangguran banyak, tapi kita malah susah cari tukang las," kata Ali Ulai.
"Kita khawatir jika tenaga kerja tukang las dan fitter tak dipenuhi akan berdampak ke proyek kapal," tambah dia.
Ia berharap pemerintah kota Batam dan juga pemerintah provinsi agar duduk bersama dengan pengusaha galangan kapal yang ada di Batam, untuk mencari solusi agar para pencari kerja di Batam, bisa bekerja.
"Kita dari Asosiasi perusahaan khusus galangan kapal, siap duduk bersama pemerintah untuk mencari solusi agar, pengusaha galangan kapal tidak kesulitan mendapatkan tenaga kerja khusus tukang las," harap dia.
ADVERTISEMENT