Perusahaan Sektor Tambang Diminta Serius Terapkan K3

Konten Media Partner
1 Februari 2020 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Sri Raharjo. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Sri Raharjo. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Sri Raharjo, mengajak seluruh sektor perusahan di Karimun untuk serius dalam menerapkan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
ADVERTISEMENT
"Keselamatan dalam operasi pertambangan tidak kalah pentingnya, K3 ini penting bagi semua, supaya kejadian-kejadian yang selama ini terjadi tidak terulang lagi," ungkapnya usai menghadiri bulan K3 Nasional di PT. Timah tbk, Prayun, Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Jumat (31/1).
Dia menjelaskan, dari seluruh wilayah di Indonesia ada banyak perusahaan yang telah menerima peringatan lantaran masih terjadinya kecelakaan kerja atau fatality, bahkan menyebabkan pekerja dan karyawan meninggal dunia.
"Ada banyak tadi saya sebutkan ada sekian ratus untuk kejadian berbahaya itu dari berbagai perusahaan di seluruh Indonesia. Jadi kita berikan sanksi atau warning bagi mereka," ungkapnya.
Dijelaskannya mengenai statistik, faktanya di tahun 2019 terjadi hal yang menyebabkan fatality. Jika dibanding tahun 2018 itu lebih tinggi di 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Statistik mengenai fatality itu naik di 2019. Semua kejadian yang berbahaya itu selalu kami investigasi oleh inspektur tambang, kemudian di rekomendasikan langkah korektif seperti apa yang harus dilakukan, dan kami memonitor pelaksanaan langkah itu. Kalau tidak dilaksanakan ya diberi sanksi," katanya.
Umumnya, kata Raharjo, kecelakaan kerja kerap terjadi pada bidang kontraktor, sehingga perlu adanya pembinaan lebih serta kompetensi yang harus di awasi dan ditingkatkan.
"Fatality ini kebanyakan ada di kontraktor, karena kontraktor ini kan mitra jadi kompetensi nya bervariasi sehingga mereka harus terus dibina kepala teknik tambang,"
"Perlu pelaku kegiatan pertambangan untuk evaluasi rekrutmen, pembinaan, dan pengawasan tenaga kerja baru, pembekalan kompetensi, peningkatan manajemen resiko," tambahnya.