Plt Gubernur Kepri: Pandemi COVID-19, Tidak Heran Kemiskinan Meningkat

Konten Media Partner
18 Juli 2020 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau Isdianto. Foto: Ismail/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau Isdianto. Foto: Ismail/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto, menegaskan meningkatnya angka kemiskinan pada tahun 2020 ini disebabkan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pada kondisi tersebut sebagian besar masyarakat Kepri cukup merasa kesulitan ekonomi. Maka, tak heran jumlah penduduk miskin meningkat.
"Itu akibat wabah pandemi COVID-19, tidak heran angka kemiskinan meningkat," ujarnya, Jumat (17/7).
Ia menyampaikan, anjloknya perekonomian pada masa pandemi tidak hanya dialami wilayah Kepri saja. Melainkan juga dirasakan di seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia internasional. Dimana, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi dimana-mana, daya beli masyarakat menurun, hingga menyebabkan ekonomi juga melesu.
Kendati demikian, lanjut Isdianto, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin memulihkan perekonomian Kepri seperti masa sebelum pandemi. Pada era new normal ini, pemerintah sudah mulai membuka akses demi peningkatan perekonomian sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kami berharap pada era new normal ini masyarakat dapat bekerja dan beraktivitas asal memerhatikan protokol kesehatan," harapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kandidat petahana Pilkada Kepri ini juga menambahkan dalam rangka memberikan stimulus peningkatan ekonomi, Pemprov Kepri juga akan memberikan bantuan langsung tunai kepada usaha miko dan kecil menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19.
"Semoga dengan adanya program ini memberikan stimulus kepada UMKM agar dapat mengembangkan usahanya," ucap Plt Gubernur.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau bertambah 4.208 jiwa. Tercata pada Maret 2020, jumlah penduduk miskin sebanyak131.966 orang, sementara pada September 2019 sekitar 127.758 jiwa.
ads