Profil Bintang Erlangga, Anggota Paskibraka Nasional 2021 dari Natuna, Kepri

Konten Media Partner
16 Agustus 2021 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang Erlangga Bagaskoro (kanan) saat hadir dalam prgram ngobrol bareng kominfo Natuna. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bintang Erlangga Bagaskoro (kanan) saat hadir dalam prgram ngobrol bareng kominfo Natuna. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Pemuda bernama lengkap Bintang Erlangga Bagaskoro, asal Natuna, Kepulauan Riau, menjadi satu dari 68 pemuda pilihan yang berhasil masuk dalam barisan pasukan pengibar bendera (Paskibra) merah putih di Istana Negara pada HUT ke-76 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021 nanti.
ADVERTISEMENT
Bintang yang lahir di Jakarta pada 16 September 2005 ini berhasil masuk ke barisan Paskibraka di tingkat nasional pada tahun 2021 sebagai perwakilan Provinsi Kepri setelah melalui berbagai seleksi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Natuna, Benny Suparta, menyebutkan Bintang Erlangga bersama 3 rekan lainnya semula dikirim mengikuti seleksi Paskibra di tingkat provinsi. Mereka berempat bersaing bersama puluhan peserta lainnya dari Kepri untuk menjadi pasukan pengibar bendera baik tingkat provinsi maupun nasional.
"Alhamdulillah, Bintang Erlangga lulus ke nasional, 2 orang lainnya Paskibra di provinsi, dan satunya kembali ke daerah lagi (Natuna)," ujar Benny.
Ia mengungkapkan, Bintang merupakan salah satu pelajar kelas XI (kelas 2) di SMA Bunguran Timur, Natuna. Putra dari pasangan Slamet Riyadi dan Elli Ertanti ini memang tergolong aktif di berbagai kegiatan, seperti menjadi atlet Volly,
ADVERTISEMENT
"Kalau gak salah tahun 2013 sebelum Bintang ada perwakilan dari Natuna ke nasional (Paskibra), tapi data detilnya udah gak ada. Cuma sejak Dispora berdiri tahun 2020, baru Bintang yang mewakili sampai nasional," ungkap Benny lagi.
Ia berharap seluruh pemuda-pemudi di Natuna dapat terus membanggakan daerah dengan prestasi-prestasi gemilang. Selain itu, di masa pandemi COVID-19 ini semuanya selalu diberikan kesehatan.
"Semoga Bintang dan semua putra-putri dari Natuna yang menjadi paskibra lancar menjalankan tugasnya," tutupnya.
Sementara itu, dalam sebuah acara 'ngobrol bareng kominfo' yang ditaja Diskominfo Natuna, pada 19 Mei lalu, Bintang memperkenalkan jika sang ayah merupakan seorang anggota TNI.
"Kami dimulai dari sekolah, SMA 1 ada 64 orang yang ikut, lulus 11 orang. Kemudian seleksi di Dispora Natuna bersama sekolah lain. Untuk paskibra nasional dikirim ke Tanjungpinang," cerita Bintang dalam acara bertajuk "Prestasi Anak Natuna, Lolos Paskibraka Provinsi Hingga Nasional" itu.
ADVERTISEMENT
Bintang juga mengaku sudah tertarik pada Paskibra sejak kelas 9 SMP. Menurutnya pemuda harus memiliki rasa nasionalisme dan punya semangat tinggi untuk negara.
"Dari hal kecil saja, membanggakan sekolah, membanggakan daerah, tingkat nasional atau mungkin hingga nasional," jawab Bintang saat ditanya mengenai semangat pemuda.
Selain itu, Bintang juga mengaku punya optimisme tinggi. Ia menyebut tidak grogi saat proses-proses seleksi karena sudah mempersiapkan diri.
"Baca bismillah saja, lawan rasa takut," ucapnya tegas.
Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 anggota Paskibraka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Mengenai berbagai tes seperti wawasan kebangsaan sudah disiapkan dengan dibantu bimbingan Dispora Natuna. Sementara mengenai kesehatan jasmani ia juga mengaku sudah mempersiapkan diri sejak SMP.
"Orang tua sebenernya gak ada nyuruh atau apa, tapi ikut-ikut lah sampai nasional," ceritanya lagi.
ADVERTISEMENT
"Pertama-tama gak dikasi ikut, katanya bikin hitam atau apalah. Tapi akhirnya didukung dibelikan baju putih dan sebagainya. Akhirnya dapat banggakan orang tua juga," tutupnya.

Sempat Terlambat Datang Tes

Lika liku hingga sampai akhirnya lolos Paskibra nasional menjadi cerita tersendiri bagi Bintang. Masil dalam agenda 'Ngobrol Bareng Kominfo' Bintang mengaku sempat terlambat datang saat seleksi di Tanjungpinang.
"Di Aston Hotel, kami terlambat datang, semua sudah siap melaksanakan gladi," ceritanya.
Ia menyebut, jika terlambat karena perjalanan dari Natuna ke Tanjungpinang yang notabenenya secara geografis memang jauh. Namun itu tak menjadi kendala, ia dapat terus melanjutkan seleksi.
Dari tes wawasan kebangsaan hingga tes baris berbaris. Hingga akhirnya dinyatakan lulus seleksi.
"Diumumkan setelah buka puasa, di Batam. pak Habib (pembina pendamping) nerima telfon terus bilang selamat ke saya," cerita Pemuda yang bercita-cita menjadi pilot tempur ini.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku sangat terharu, apalagi setelah menelfon orang tua dan membuat sang ayah menangis terharu.