news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Program Pinjaman Tanpa Bunga untuk UMKM di Kepri Dimulai September 2021

Konten Media Partner
26 Agustus 2021 16:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku UMKM memproduksi masker kain. Foto : Khairul S/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku UMKM memproduksi masker kain. Foto : Khairul S/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Program pinjaman lunak bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Kepri rencananya akan mulai dibuka pertengahan September 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas UMKM Kepri, Agusnawarman, mengungkapkan paska penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemprov Kepri dan Bank Riau-Kepri terkait program tersebut. Kini, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kepri dan pihak Bank Riau Kepri sedang menggodok perjanjian kerjasama (PKS) untuk menjalankan program tersebut.
"Setelah selesai, nanti dilanjutkan dengan penandatanganan PKS. Ditargetkan, pertengahan September ini akan jalan," ungkapnya, Kamis (26/8).
Dalam pembahasan PKS itu, dijelaskan Agus, juga akan dibahas teknis serta syarat pengajuan pinjaman lunak bagi para pelaku UMKM yang akan melakukan pinjaman. Termasuk jeda dalam melakukan pembayaran angsuran seperti yang diusulkan Gubernur, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, program pinjaman lunak tanpa bunga yang diusung Gubernur ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi Kepri di masa pandemi COVID-19 melalui sektor UMKM. Untuk itu, Gubernur meminta pihak Bank Riau-Kepri memberikan keringanan berupaya tenor maksimal pinjaman selama 2 tahun dan pembayaran angsuran pertama dimulai pada bulan ke-4 setelah peminjaman.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut guna memberikan napas lega kepada para pelaku UMKM yang baru memulai usahanya.
"Permintaan Pak Gubernur memang seperti itu, mudah-mudahan dapat diakomodir pada saat pembahasan PKS," kata Agus.
Mantan Sekwan Kabupaten Bintan ini menambahkan, para pelaku UMKM nantinya boleh memanfaatkan program pinjamana lunak dengan maksimal Rp 20 juta. Untuk proses verifikasi, validasi hingga persetujuan pinjaman akan sepenuhnya ditentukan pihak Bank Riau Kepri.
"Proses verifikasi berkas dan lainnya sepenuhnya langsung ke Bank. Jadi, tidak ke Dinas UMKM lagi," demikian Agus.
Sebelumnya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Direktur Utama Bank Riau Kepri, Andi Buchari menandatangani nota kesepahaman bersama tentang kredit/pembiayaan UMKM dengan subsidi bunga/marjin, Jumat (20/8) di Menara Hang Merdu Bank Riau Kepri, Pekanbaru, Riau.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Ansar mengatakan Pemprov Kepri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk menanggung bunga pinjaman para pelaku UMKM. Jika setiap UMKM bisa meminjam maksimal Rp20 juta, maka akan ada seribu UMKM yang dapat memanfaatkan program tersebut.
"Dan jika jumlah pinjamannya bervariasi, seperti ada yang pinjam Rp 5 juta, Rp 10 juta dan sebagainya. Maka jumlah UMKM yang dapat memanfaatkan program ini bisa lebih banyak lagi," tuturnya.
Ansar menuturkan, selama pandemi ini memang harus ada langkah strategis untuk mendongkrak perekonomian di Kepri. Dan program pinjaman lunak tanpa bunga ini sendiri adalah salah satu langkah untuk menjaga eksistensi UMKM. Karena UMKM sendiri merupakan basis ekonomi kerakyatan yang harus dipupuk, dijaga dan dipelihara agar mampu menjadi roda ekomoni kerakyatan yang handal.
ADVERTISEMENT
"Kegiatan malam ini salah satu langkah strategis yang kita lakukan dan memang dibutuhkan oleh masyarakat. Kita pilih Bank Riau Kepri, karena ini punya kita. Dan bantuan modal bagi UMKM yang diberikan, jaminan bunganya sepenuhnya menjadi tanggungan Pemprov Kepri," ucapnya.
Selama program ini berjalan, lanjut Gubernur, Pemprov Kepri akan bersungsuh-sungguh dalam melakukan pengawasan serta akan melakukan asistensi. Tujuannya agar program ini bisa berlanjut dan UMKM bisa berkembang.
"Semoga program ini lancar dan berlanjut terus. Pelatihan-pelatihan untuk UMKM akan kita lakulan dengan cara mengkoordinir Pemerintah di Kabupaten dan Kota agar memberikan pendampingan," ujarnya.