Pulau Penyengat Ditetapkan Sebagai Pulau Perdamaian Dunia

Konten Media Partner
17 September 2019 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Penyengat Ditetapkan Sebagai Pulau Perdamaian Dunia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, resmi ditetapkan menjadi Pulau Perdamaian Dunia oleh World Peace Community.
ADVERTISEMENT
Penetapan ini secara simbolis diberikan langsung oleh Presiden World Peace Community, Djuyoto Sutani di Balai Adat Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Minggu (15/9).
Plt. Gubernur Kepri, Isdianto dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh komunitas perdamaian dunia yang beranggotakan 202 negara ini.
"Kita akan dikenal di 202 negara, ini jelas bukan kerja main-main," ujarnya
"Selanjutnya tinggal kitalah di daerah, bagaimana memikirkan secara internal, jangan sampai momen sebagus ini tersia-siakan," tambah Isdianto.
Bersama dengan DPRD Kepri, Isdianto juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menularkan berbagai konsep dan memikirkan nasib penyengat kedepannya.
"Dulu Tugu Bahasa sempat digagas masa Pak Sani, Insya Allah di tahun 2021 kita lanjutkan kembali," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan ambisi itu, Plt Gubernur Kepri ini ingin menunjukkan identitas bahwa asal Bahasa Indonesia mulanya berasal dari Pulau Penyengat melalui kehadiran Tugu Bahasa.
Sebelumnya, gelar pulau perdamaian dunia direncanakan diberikan untuk Pulau Galang di Batam. Namun Plt. Gubernur Kepri menilai Pulau Penyengat lebih tepat dengan nilai sejarah, sosial budaya dan lain yang terkandung didalamnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Sutani mengatakan, setelah Penyengat ditetapkan sebagai Pulau Perdamaian, maka akan langsung dipasarkan kepada dunia.
"Tahun lalu kita merayakan perdamaian dunia di Jepara. Hadir puluhan duta besar negara anggota komite. Tahun ini saya akan kembali mengundang delegasi 202 negara untuk merayakannya di pulau perdamaian ini," ucap Djuyoto.
Djuyoto mengatakan Pulau Penyengat memiliki banyak nilai. Penyengat merupakan tempat berkumpulnya ilmuan, pemikir dan penulis hebat. Salah satunya yang termahsyur ialah Raja Ali Haji.
ADVERTISEMENT
"Syair gurindam 12 bahasanya sangat damai dan maknanya sangat dalam. Kini menjadi PR kita bersama untuk memarketingnya," tutupnya.
Komite Perdamaian Dunia ini mulai dideklarasikan pada tahun 1997 di Basel Swiss. Selanjutnya disebar ke 202 negara dan ditempatkan kantor perwakilannya disetiap negara.
Proses penetapan sebuah wilayah menjadi ikon perdamaian dunia, akan melalui seleksi yang ketat. Penyengatpun harus bersaing dengan ikon yang diajukan 202 negara anggota komite lainnya.
Penulis : Hasrullah
Editor : Wak JK