Ratusan Imigran Afghanistan di Kepri Unjuk Rasa Cari Kejelasan Negara Tujuan

Konten Media Partner
27 September 2021 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan imigran asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Pamedan, Jalan Basuki Rahmat Kota Tanjungpinang, Senin (27/9). Foto: Ismail/kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan imigran asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Pamedan, Jalan Basuki Rahmat Kota Tanjungpinang, Senin (27/9). Foto: Ismail/kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
Ratusan imigran asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Pamedan, Jalan Basuki Rahmat Kota Tanjungpinang, Senin (27/9). Para pencari suaka ini menuntut United Nations High Commissioner (UNHCR) memberikan penjelasan proses pemindahan mereka ke negara ketiga.
ADVERTISEMENT
Paat imigran penghuni lokasi penampungan Bhadra Resort, Kabupaten Bintan ini membawa serta anak dan istri mereka serta membentangkan spanduk bertuliskan "Kami meminta dengan sepenuh hati kepada media-media lokal di Indonesia untuk mengangkat suara pengungsi-pengungsi (HAZARA) yang terlupakan dan memberitakannya kepada dunia".
"Kami telah menunggu satu dekade untuk proses pemindahan ke negara ketiga dan dalam penantian dari sejumlah teman-teman kami telah melakukan bunuh diri," kata salah seorang imigran, Zan Malik, kepada media.
Ia menyampaikan, bahwa banyak rekannya sesama penampungan yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri karena depresi, stres memikirkan ketidakpastian nasib. Selain itu ada pula yang sampai mengalami gangguan jiwa hingga kecemasan.
"Kami pencari suaka ucapkan berterimakasih pada negara terhormat pemerintah Indonesia atas semua kebaikan dan semua bantuan mereka," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Imigran asal Afganistan ini berharap, dengan adanya aksi tersebut aspirasi para pencari suaka dapat didengar oleh Pemerintah.
Karena, selama ini koordinasi bersama pihak UNHCR dan PBB belum membuahkan hasil mengenai kepastian nasib mereka.
"Kami sekarang benar-benar putus asa dan menderita banget seluruh dunia tahu bahwa negara kami hancur dan banyak yang kehilangan kontak keluarganya. Apa mereka masih hidup atau meninggal dunia," keluh Zan Malik
Sementara itu, Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando, mengatakan bahwa aksi unjuk rasa para pencari suaka ini tidak memiliki izin, tetapi karena ratusan pencari suaka memaksa untuk berjalan kaki ke lapangan pamedan sehingga mereka difasilitasi untuk menggunakan angkutan umum.
"Mereka tidak ada izin dan rekomendasi, tetapi mereka memaksa untuk keluar. Sehingga, kita berkoordinasi Satpol PP dan imigrasi," ucap Fernando.
ADVERTISEMENT
Fernando menyampaikan bersama Imigrasi dan Satpol PP melakukan pengamanan aksi pencari suaka, untuk tetap berunjuk rasa dengan mematuhi protokol kesehatan, karena warga kita aja di larang melakukan aksi unjuk rasa .
"Aksi mereka hanya diam saja dan untuk menujukan kepada dunia agar ada negara ketiga menampung mereka,"pungkasnya.
Aksi tersebut pun berjalan damai. Mereka hanya berjalan kaki dan menyampaikan aspirasi melalui spanduk yang dibawanya.