Ruang ICU untuk Pasien COVID-19 di Kota Batam Penuh

Konten Media Partner
8 Mei 2021 14:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Kota Batam. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kondisi keterisian Ruang Intensive Care Unit (ICU) untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit negeri dan swasta di Kota Batam, Kepulauan Riau penuh. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Sabtu (8/5).
ADVERTISEMENT
"Untuk ruangan isolasi di ICU sekarang memang full namun untuk pasien kategori biasa di kamar ICU masih ada kamar," kata Didi kepada kepripedia.
Dia mengatakan bahwa untuk pasien yang menjalani karantina akan ditempatkan di Bapelkes RI dengan kapasitas 70 kamar dengan dua tempat tidur.
"Ini untuk antisipasi saja, kita siapkan kamar di Bapelkes RI ada sekitar ratusan," katanya.
Namun begitu, Didi tidak menyebut jumlah kapasitas ruangan ICU yang dipergunakan saat ini di rumah sakit.
Kepala Bapelkes RI Asep Mustofa menuturkan bahwa pihaknya telah menyediakan satu gedung A untuk pasien COVID-19.
"Untuk pasien disediakan 70 kamar, tempat tidur 140 dan untuk dokter hingga perawat tenaga kesehatan dan manajemen disediakan 10 kamar," kata Asep.
ADVERTISEMENT
"Saat ini belum ada kamar diisi oleh pasien," imbuhnya.
Sementara Direktur RSUD Embung Fatimah Ani Dwiyana saat dikonfirmasi membenarkan ruangan ICU untuk pasien COVID-19 penuh.
"Iya penuh pasien, tapi untuk data nanti saya update lagi atau bisa menghubungi Ef dokter Dedy," singkat Ani.
Diketahui, Kasus positif COVID-19 di Kota Batam terus meningkat. Hal ini membuat kapasitas Rumah Sakit khususnya ruangan ICU penuh. Peningkatan signifikan terjadi sejak awal Ramadhan dikarenakan masyarakat telah abai dengan menerapkan protokol kesehatan.
Untuk itu, masyarakat diminta agar tetap menjaga prokes dengan baik seperti halnya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. "Nah, yang sering abai mobilitas dan kerumunan, ini potensi penyebaran virus corona semakin tinggi," kata Didi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survey yang dilakukan pemerintah pusat terhadap tingkat pemakaian masker, Kota Batam memiliki persante cukup tinggi yakni mencapai 90 persen.