Selain COVID-19, Warga Bintan Diminta Waspadai Ancaman DBD

Konten Media Partner
1 September 2020 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain ancaman COVID-19, warga Kabupaten Bintan sepertinya juga harus mewaspadai ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Betapa tidak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan mencatat mulai dari Januari-Agustus sudah 46 warga diserang penyakit yang berasal dari nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
ADVERTISEMENT
Bupati Bintan, Apri Sujadi, meminta kepada masyarakat bahwa selalu waspada. Sebab selain penyebaran COVID-19, Bintan juga diserang penyakit menular lainnya seperti DBD.
"Waspada Covid 19 juga harus bisa waspada dan mencegah penyakit DBD dilingkungan kita," katanya, Selasa (1/8).
Selain menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian, Apri juga meminta seluruh warga untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yaitu ikut serta dan peduli membersihkan lingkungan dan melakukan gerakan 3M plus.
Kemudian juga dapat lebih giat melakukan bersih-bersih lingkungan serta bekerjasama dalam mengantisipasi dan mencegah hal itu semua.
"Kami meminta masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bintan, dr Gama AF Isnaeni, menyampaikan warga yang terinfeksi DBD diketahui setelah dirawat di puskesmas maupun rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Bedasarkan data yang diperoleh dari puskesmas dan rumah sakit. Pasien positif DBD ini sudah menghiasi Kabupaten Bintan sejak Januari sebanyak 11 pasien. Lalu Februari ada 2 pasien, Maret ada 3 pasien, April tidak ada pasien atau zero kasus.
Kemudian, pada Mei terdapat 4 pasien, sedangkan di bulan Juni mengalami kenaikan sebanyak 7 pasien lalu, serta bulan Juli sebanyak 6 pasien dan Agustus ada 13 pasien.
"Jadi selain wabah Covid-19, warga juga diminta waspada dengan penyakit DBD ini. Sebab dari 46 kasus yang tercatat dari Januari-Agustus ada 1 orang meninggal yaitu seorang anak-anak," tutupnya.