Seorang Marbot Masjid di Batam Marah: Salat Id Dilarang, Ambil BST Berkerumun

Konten Media Partner
18 Mei 2020 15:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengurus Masjid di Batam datangi kantor pos untuk memperingatkan agar tidak berkerumun. Foto: Tangkpan layar video.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengurus Masjid di Batam datangi kantor pos untuk memperingatkan agar tidak berkerumun. Foto: Tangkpan layar video.
ADVERTISEMENT
Sebuah video berdurasi 4.32 detik mendadak viral di kalangan WhatsApp Group di Kota Batam, Senin (18/5).
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut terlihat seorang pria dengan sedikit emosi meminta petugas untuk mengambil kebijakan mengatur jarak saat pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) di Pos Ruko Presna Perumnas Sagulung. Pasalnya saat itu terjadi kerumunan dalam antrean pengambilan BST tersebut.
"Mohon maaf ya buk, ini untuk keselamatan kita bersama dan harus ada yang atur. Ibu papak petugas tolong diatur warga termasuk anak-anak yang ada di sini."
"Pemerintah telah mengimbau untuk tidak boleh salat Idul Fitri 1441 H. Kami ikut aturan. Saya Ed Candra ketua Masjid Nurul Huda," kata dia dalam rekaman video tersebut.
Beberapa detik kemudian datang salah satu petugas Satpol PP mempertanyakan permasalahan yang terjadi. Dengan tegas, Ed Candra balik menekankan kepada petugas soal zona merah.
ADVERTISEMENT
"Tahu tak sekarang Zona Merah. Itu atur terjadi keramaian warga dan masih banyak anak-anak," ungkapnya.
Dirinya pun meminta agar petugas membubarkan kerumuman massa, dan mengatur ulang pendistribusian bantuan pemerintah dengan cara standar COVID-19.
Sementara itu, petugas yang merupakan Satpol PP tersebut dengan nada keras juga melontarkan bahwa pihaknya telah beberapa kali ingatkan warga agar selalu jaga jarak ketika pengambilan bantuan sosial tunai (BST) di kantor Pos Perumnas.
Saat dihubungi wartawan, Ed Candra mengatakan bahwa pihaknya sengaja datang ke kerumunan BST kantor Pos Ruko Presna Perumnas Sagulung itu adalah untuk mengingatkan agar petugas dan warga untuk tak berkumpul.
Menurutnya petugas Pos belum menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Ia menilai petugas membiarkan begitu saja terjadinya kerumunan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya lakukan itu tolong lah dihargai pak Wali Kota yang telah susah payah untuk menghimbau agar kita mematuhi protokol kesehatan. Ini pelaksanaan belum maksimal," ucap pria yang merupakan Pengurus di Masjid Nurul Huda, Batam itu.
Terpisah, Camat Sagulung, Reza Khadafi membenarkan adanya video tersebut. Menurutnya, petugas sudah melaksanakan tugas dan menghimbau warga agar tak berkerumun.
"Namun, kesadaran masyarakat memang harus lebih kita tingkatkan lagi," kata Reza.
Saat ditanya terkait adanya tim COVID-19 yang mengatur untuk penjagaan pembagian BST, Reza mengaku bahwa belum ada tim khusus, disebabkan program tersebut dilaksanakan langsung oleh kantor Pos.
"Tapi kita sudah langsung turun dan bertindak sesuai protokol kesehatan," tutupnya.
Simak Videonya