Sirkuit Balap Kelas Internasional Akan Dibangun di Batam

Konten Media Partner
9 September 2021 19:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Wali Kota Batam bersama Ketua MPR RI, Bamsoet, dan Ikatan Motor Indonesia di Jakarta, Kamis (9/9).
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Wali Kota Batam bersama Ketua MPR RI, Bamsoet, dan Ikatan Motor Indonesia di Jakarta, Kamis (9/9).
ADVERTISEMENT
Arena balap atau dikenal sirkuit sekelas internasional rencananya bakal dibangun di Kota Batam, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Rencana pembangunan ini terlihat semakin matang, saat Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, bersama Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, dan Badan Pembina IMI Pusat Tinton Soeprapto melakukan pertemuan pematangan rencana itu di Jakarta, Kamis (9/9).
Tidak hanya untuk balap F1 dan MotoGP, di kawasan sirkuit ini juga direncanakan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan motorsport seperti offroad, rally, hingga motocross.
Menurut Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, rencana pembangunan sirkuit Batam ini sekaligus menjadi rencana pembentukan destinasi sport automotive tourism. Dari sana diharapkan mampu menggairahkan olahraga otomotif sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batam yang kini berada dikisaran Rp 1 triliun.
Kawasan sirkuit ini nantinya bakal dibangun di lahan seluas 154 hektar di lokasi yang sangat strategis yang terletak di Kecamatan Nongsa.
ADVERTISEMENT
Untuk akses, lanjutnya, hanya memerlukan waktu sekitar 18 menit dari Bandara Hang Nadim, 30 menit dari pelabuhan Ferry Batam Centre, 40 menit dari Nagoya Pusat belanja, 45 menit dari Harbour Bay Batam.
"Lokasi Batam yang berada dekat dengan Singapura dan Malaysia, menjadikan industri pariwisata di sana sangat kompetitif. Kehadiran sirkuit balap bertaraf internasional akan menjadi daya tarik tersendiri, sebagai destinasi sport tourism unggulan dalam mendukung pengembangan Batam menjadi salah satu kota wisata terbaik di Indonesia," ungkap pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
Ia menerangkan, lahan yang digunakan nantinya merupakan milik Pemkot Batam. Sehingga, untuk pembebasan lahan tidak perlu menggelontorkan dana miliaran.
Politisi yang menjabat sebagai Ketua DPR-RI ke-20 ini menyebut sirkuit internasional ini dibangun di Batam karena turut didukung dengan sejumlah infrastruktur ekonomi.
ADVERTISEMENT
Seperti, Bandara Internasional Hang Nadim, pelabuhan logistik internasional Batu Ampar, Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Teknik, Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan, pelabuhan ferry internasional Batam Centre, pembangunan outer ring road Tj Pinggir - Jodoh, jalan dan jembatan Batam - Bintan, hingga pelabuhan penumpang internasional Sekupang.
"Keberadaan Sirkuit Internasional Batam nantinya akan seperti Sirkuit Monza di Italia, yang berlokasi di areal kebun raya. Sehingga pemandangannya sangat asri. Menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembalap maupun turis untuk berkunjung kesana," tambah Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dari sisi pendapatan, PAD terbesar Kota Batam berasal dari sektor pariwisata seperti pajak hotel dan restoran.
Realisasi pajak hotel di Kota Batam sendiri pada tahun 2020 mencapai sekitar Rp 40,864 miliar dari target Rp 65,041 miliar. Sedangkan pajak restoran terkumpul sekitar Rp 61,378 miliar dari target Rp 77,667 miliar.
ADVERTISEMENT
Sehingga, dengan dibangunnya sirkuit internasional ini dan dengan berbagai event kejuaraan sekelas internasional juga mampu mendatangkan penonton tidak hanya dari Indonesia. Maka mampu membuat PAD Batam semakin meningkat.
"Masyarakat lokal diuntungkan karena perputaran uang semakin kencang, Indonesia juga diuntungkan karena dari sirkuit tersebut bisa lahir para pembalap hebat," tutupnya.