SMP di Karimun Mulai Tatap Muka 13 Juli 2020

Konten Media Partner
9 Juli 2020 13:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim. Foto: Khairul S/Kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menetapkan jadwal sistem belajar dengan tatap muka untuk siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan dimulai pada Senin (13/7).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim, mengatakan, kebijakan ini menyusul diterbitkannya surat kesepakatan menteri secara bersama tentang pelaksanaan belajar mengajar terhadap daerah yang berstatus zona hijau.
"Kita konfirmasi tadi dengan pak Sekda, bahwa wilayah kita masih zona hijau. Maka pada tanggal 13 besok kita akan buka proses pembelajaran tatap muka sekaligus ajaran baru," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim, Kamis (9/7).
Namun demikian, tahap awal sistem belajar tatap muka lebih dahulu akan diterapkan bagi siswa dan siswi tingkat SMP. Setelah evaluasi dalam masa dua bulan, menyusul pada tingkat SD, TK dan PAUD.
"Kita evaluasi dulu selama dua bulan, setelah tenang dan aman menyusul tingkat SD, TK dan PAUD. Ini rencana kita sudah disusun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bakri juga memaparkan skenario pelaksanaan belajar secara tatap muka, di mana hari pertama akan di ikuti oleh siswa SMP yang duduk di kelas 7.
"Kita rencanakan hari pertama masuk Senin, Selasa dan Rabu itu kelas 7. Hari berikutnya kelas 8 dan 9. Untuk minggu berikutnya itu kita bagi shift."
"Itu begini, nanti kelas 1 (SMP) itu kan jumlahnya 32 jadi kita bagi dua. 16 siswa pertama itu kita masuk Senin, 16 siswa yang kedua masuk hari Selasa, begitu seterusnya. Jadi satu hari tatap muka, satu hari belajar di rumah," jelasnya.
Dikatakan Bakri, pihak sekolah akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Para siswa-siswi juga diwajibkan menggunakan masker selama proses belajar mengajar.
"Yang mendukung protokol kesehatan itu disiapkan sekolah, siswa juga wajib masker. Proses nya nanti juga jam belajarnya kita ciutkan menjadi 30 menit setiap satu mata pelajaran," tambahnya.
ADVERTISEMENT