Soal SPBU di Batam yang Diduga Curang, Pertamina Tunggu Hasil BAP Disperindag

Konten Media Partner
22 Februari 2023 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Codo di jalan Suprapto, Sagulung, Kota Batam tutup. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Codo di jalan Suprapto, Sagulung, Kota Batam tutup. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, menyebutkan pihaknya sedang menunggu hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam terkait temuan kecurangan yang dilakukan SPBU Codo, Sagulung, Batam.
ADVERTISEMENT
Di mana berdasarkan tera ulang Disperindag Batam, SPBU yang terletak di jalan Suprapto, Sagulung, itu diduga melakukan kecurangan pada nozel pengisian.
Menurut Satria, pihaknya baru dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya setelah menerima hasil BAP dan juga meminta klarifikasi dari manajemen SPBU tersebut.
"Kalau sudah ada BAP dari Disperindag kami terima, kami akan meminta klarifikasi ke SPBU Codo tersebut. Nanti langkah sanksi akan disampaikan kembali," ujarnya.
Satria mengatakan Pertamina Patra Niaga mengapresiasi kinerja Disperindag Batam yang melakukan tera ulang di sejumlah SPBU.
Yang mana, dengan penemuan dugaan kecurangan ini menjadi masukan kepada pihaknya untuk meningkatkan pengawasan di lapangan.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada Disperindag Batam yang telah bekerja sama dalam pengawasan ke SPBU," sebut dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, SPBU Codo di jalan Suprapto, Sagulung, Batam itu dikabarkan sudah tutup sementara sejak dua pekan terakhir
Penutup ini diduga buntut penyegelan dari Disperindag Kota Batam usai melakukan tera ulang meteran di SPBU tersebut.
Kadisperindag Batam, Gustian Riau, menyebutkan pihaknya menduga kecurangan terjadi di tiga unit pompa di SPBU Codo dengan cara mengakali salah satu nozel.
"Total ada 12 nozel dan 3 pompa yang ada di sana. Dari hasil tera, seluruhnya tidak ada yang benar. Jadi dengan kecurangan ini pihak manajemen diduga mendapat keuntungan per bulan Rp 75 juta," ungkap Gustian Riau.
Saat ini pihak SPBU diberikan batas waktu penutupan sementara untuk perbaiki dan normalisasi pada seluruh unit pompa pengisian bahan bakar.
ADVERTISEMENT
"Ini harus diperbaiki dan normalkan kembali," pungkasnya.
Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak SPBU Codo terkait temuan tersebut.