Speed Boat Pemkab Karimun Bocor di Laut, Ini Penjelasan Wabup Karimun

Konten Media Partner
9 September 2020 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Wakil bupati Karimun, Anwar Hasyim, membantah kabar mengenai kapal Pemkab Karimun yang mengalami kebocoran di laut karena hendak menjemput dirinya dan Bupati Karimun, Aunur Rafiq, yang tengah berada di Batam.
ADVERTISEMENT
"Ada pula informasi mau jemput bupati wakil, kami aja selesai sampai Isya. Itu salah asumsi. Kita tau sendiri pak bupati kalau tak naik Pelni mana mau dia," ucap Anwar, Rabu (9/9).
Anwar menjelaskan, kapal speed boat pengadaan tahun 2009 itu bermaksud melakukan perjalanan ke Batam untuk proses perawatan berkala yang rutin dilaksanakan dalam setiap tahunnya.
"Ini kan sebenarnya naik dock itu belum ada bocor, sesudah berangkat kesana baru. Memang tujuannya (ke Batam) untuk diperbaiki, naik dock itu," kata dia.
Dia mengatakan, sampai hari speed boat tersebut masih sandar di Pulau sekitar Perairan Moro, Kabupaten Karimun.
"Jadi saya begitu dapat informasi, saya telpon dengan camat Moro, saya bilang diperhatiakan yang pertama tentang kapal itu dan sudah di antisipasi semua," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Kapal yang diawaki orang tersebut diketahui mengalami kebocoran saat berada di wilayah perairan Kepala Jerih, antara Moro-Batam, Selasa (8/9).
Pemkab Karimun Butuh Pengadaan Kapal
Peristiwa yang menimpa kapal milik Pemkab Karimun tersebut bukan kali pertama terjadi. Berdasarkan catatan kepripedia, Kamis (23/7) lalu, kapal Badan Pengelola Perbatasan Pemkab Karimun juga pernah terbakar di Perairan Kolong, Karimun.
Dari insiden itu, 3 orang awak kapal harus dilarikan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani untuk mendapat perawatan medis.
Anwar menyebut, Pemkab Karimun sudah harus memperoleh pengadaan kapal mengingat daerah geografis Karimun berada di antara pulau-pulau.
"Sebenarnya kita sudah harus ada pengadaan kapal karena kita daerah pulau, namun kan kita harus memprioritaskan yang lebih penting yang kemudian menyangkut masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kalau kebutuhan dinas kita sangat butuh, makanya kita masih gunakan yang ada dulu sehingga nanti tugas bisa kita laksanakan dan tidak terlalu menguras," tambahnya.