Sudah 2 Kali Vaksinasi di Batam Berujung Penuh Berdesak-desakan

Konten Media Partner
19 Juni 2021 9:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan video warga membeludaknya warga yang akan divaksin di GOR Temenggung Abdul Jamal Batam. Foto: Facebook/Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan video warga membeludaknya warga yang akan divaksin di GOR Temenggung Abdul Jamal Batam. Foto: Facebook/Ist.
ADVERTISEMENT
Setidaknya sudah dua kali vaksinasi di Kota Batam, Kepulauan Riau justru menjadi kerumunan dan berdesak-desakan. Kerumunan tersebut juga beredar di media sosial dan menjadi pembicaraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pertama, vaksinasi massal di Gelanggang Olahraga (GOR) Temenggung Abdul Jamal. Antrean vaksinasi membeludak dan tak terhindarkan. Padahal hari-hari sebelumnya vaksinasi berjalan lancar. Justru di hari ketiga antusiasme masyarakat meninggi.
"Kalau begini bukan mencegah corona, justru menimbulkan corona baru bu," ujar salah satu petugas dengan pengeras suara dalam video yang diterima kepripedia menunjukkan padatnya antrean pada Selasa (15/6) itu.
Tampak petugas sempat kewalahan mengatur antrean yang membeludak itu. Namun, Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, menyebutkan jika kondisi tersebut tidak berlangsung lama dan dapan dikendalikan petugas di lapangan.
"Jadi vaksinasi ini dimulai jam 08.00 tapi ternyata banyak yang sudah datang sebelum jam itu. Sehingga antrean sempat panjang, tapi itu tidak berlangsung lama," kata dia dalam pesan tertulis diterima kepripedia, Rabu (16/6).
ADVERTISEMENT
Amsakar menjelaskan pihaknya bersama Kapolresta Barelang dan Dandim 316 Batam langsung melakukan evaluasi untuk mencegah kembali terjadinya antrean yang berdesak-desakan.
"Saya langsung turun langsung ke lapangan, Selanjutnya kita evaluasi supaya kejadian itu tidak terjadi lagi," jelasnya.
Amsakar menerangkan, pada hari pertama vaksinasi di Temenggung Abdul Jamal ada sebanyak 900 warga. Kemudian, hari kedua meningkat drastis menjadi 1.900 dan hari ketiga ada 2.500 warga divaksin.
"Hal ini menunjukan bahwa masyarakat memang sangat antusiasme divaksin," kata Amsakar, kata Amsakar.
Dijelaskannya, hasil evaluasi Forkopimda memutuskan membagi dua zona per kecamatan.
Waktu pembagian per zona kecamatan yakni pukul 08.00– 11.30 WIB Kecamatan Lubuk Baja , Batuampar, Bengkong, Batam Kota, dan Nongsa. Dilanjutkan pada Pukul 13.00 – 15.00 WIB Kecamatan Sekupang, Batu Aji, Sagulung, dan Sei Beduk.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kepripedia di lapangan hari berikutnya, vaksinasi massal di GOR Temenggung Abdul Jamal berjalan kondusif.Petugas keamanan gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP dan Ditpam BP Batam harus mengatur sistem antrean dengan baik agar tetap dalam koridor protokol kesehatan yang ada.
Warga dibagi dalam beberapa kelompok sesuai kemampuan tenaga medis yang ada. Mereka duduk antre sesuai kelompok masing-masing yang tentunya tetap dengan menjaga jarak aman satu sama lain.
"Kemarin ini layanan maksimal sekitar 2.500 orang saja makanya kita perketat dengan nomor antrean dari kecamatan," ujar Kasat Sabhara Polresta Barelang, Kompol Firdaus, Jumat (18/6).
Kondisi berdesakan juga sempat terjadi di Mega Mall Batam, Kamis (17/6). Warga berebut mengambil formulir vaksinasi gratis itu. Namun tidak berlangsung lama, karena warga membubarkan diri kemudian karena jumlah vaksin di lokasi telah habis.
ADVERTISEMENT
Kejadian kerumunan dengan jumlah banyak justru kembali terjadi pada Jumat (18/6) di aula sekolah Yos Sudarso, Batam. Tempat dimana para tenaga pendidik melakukan vaksinasi keduanya.
Video kerumunan di Yos Sudarso juga beredar di media sosial. Namun, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan menjelaskan jika kerumunan terjadi akibat kondisi di lokasi hujan deras sehingga para guru merengsek untuk masuk ke lokasi vaksinasi untuk berteduh.
"Ini karena hujan teman-teman guru merengsek masuk ke aula sehingga tidak dapat lagi menerapkan protokol kesehatan," kata Hendri saat dihubungi.
Akibat kondisi yang menimbulkan kerumunan dan berdesak-desakan, kata Hendri, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam dan Polresta Barelang hingga diputuskan untuk menyetop sementara agenda vaksinasi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sekirar 3.200 orang yang akan divaksin, sudah sekitar 500 orang yang disuntik, namun karena tak patuh protokol kesehatan kita stop untuk sementara," katanya.
Hendri menyebutkan jika agenda lanjutannya masih perlu berkoordinasi dengan instansi terkait. Sekaligus untuk mengevaluasi proses vaksinasi tersebut.
Menanggapi kerumunan tersebut, Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi,  mengakui bahwa pengaturan panitia dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut kurang maksimal.
"Jika maksimal tidak akan terjadi kerumunan demikian," kata Didi saat dikonfirmasi.
Dia mencontohkan, bahwa pelaksanaan vaksinasi seperti di Sekolah Pelita Harapan dapat teratur dan berjalan maksimal. Begitu juga dengan kawasan Batamindo tiga ribu orang yang menjalani vaksin dengan teratur.
"Kuncinya sama panitia, pengaturan rapi menerapkan protokol kesehatan. Kita udah sering melakukan vaksinasi, yang penting pengaturan dr EO-nya bagus gak pernah jadi penumpukan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT