Supir Bimbar Dikumpulkan Pasca Peristiwa Berdarah di Bukit Daeng

Konten Media Partner
21 Februari 2020 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sopir Bimbar dikumpulkan oleh pihak manajemen perusahaan. Foto: Rega/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Sopir Bimbar dikumpulkan oleh pihak manajemen perusahaan. Foto: Rega/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Direksi PT Bintang Anugrah Pelangi, pemilik trayek angkutan umum jurusan Tanjunguncang- Jodoh mengumpulkan seluruh Supir di Pasar Melayu, Sagulung Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/2/2020).
ADVERTISEMENT
Supir angkutan umum yang dikenal dengan Bimbar tersebut diberikan pembinaan dan juga penjelasan mengenai hasil rapat direksi dengan instansi pemerintah, mulai DPRD Batam, Kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Para supir tersebut diberikan pembinaan dari Dinas Perhubungan, Kepolisian bidang Diktiyasa Polresta Barelang dan Organda.
Penanggung jawab PT Bintang Anugrah Pelangi, Juniwa Sitorus mengatakan bahwa apa yang terjadi beberapa yang lalu, sangat memprihatinkan dan mereka ikut berduka cita yang dalam atas peristiwa tersebut.
"Kita sebenarnya tak ingin musibah itu, maka dari itu kita kumpulkan semua supir untuk pembinaan di lapangan. Untuk kedepan lebih tertib lagi dalam ber lalu lintas disaat mencari rezeki," kata dia usai pertemuan kepada wartawan.
Dia mengatakan, mobil Bimbar jurusan Tanjunguncang-Jodoh ada 72 unit armada dimana mobil tersebut masih bagus dan tak ketinggalan dari angkot yang lain, bahkan kondisi lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Rata-rata mobil kami layak, mulai dari tahun pembuatan hingga perawatan. Akan tetapi dengan adanya kejadian kemarin dan mendapatkan sorotan. Kami akan lebih berbenah lagi ke depan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Kota Batam Syafrul Bahri mengatakan bahwa dalam hasil pertemuan tersebut pihaknya menekankan untuk badan usaha agar memberikan supir baju seragam.
"Ada beberapa poin yang kita tekankan seperti baju supir dan uji Kir berkala harus dilakukan serta mematuhi rambu lalu lintas dan juga untuk supir mobil cukup dua orang sesuai dengan hasil rapat dengar pendapat RDP kemarin," kata dia.
Pihaknya berharap dengan adanya pembinaan tersebut kepada para supir bimbar dapat lebih baik lagi kedepan dalam mengais rezeki di lapangan.
ADVERTISEMENT
Dilain sisi, salah satu supir Bimbar Rendi meminta kepada Dishub Batam untuk meninjau jam operasional Trans Batam dimana Jam operasional itu diluar ketentuan yang telah disepakati.
Kala itu, Trans Batam jam operasionalnya pada pukul 06.00 WIB, hingga jam 17.00 WIB akan tetapi kenyataan dilapangan malam tetap beroperasi.
Jika Trans Batam terus beroperasi hingga tengah malam. Tentu sangat berdampak pada pendapatan para supir bimbar. Mana ada sewa (penumpang red) yang mau naik Bimbar lagi tentu sewa milih ongkos yang murah.
"Inilah permintaan kami kepada pemerintah untuk meninjau ulang jam operasional Trans Batam. Kami ini hanya cari makan dan menghidupkan anak istri dari hasil menambang. Kalau tak ada sewa bagaimana anak kami makan dan bayar setoran ke pemilik mobil," pinta dia.
ADVERTISEMENT