Survey SDI untuk Pilkada Kepri, Soerya Respationo Diluar Perhitungan

Konten Media Partner
8 Februari 2020 19:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Foto: kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Hasil survey dari lembaga survey Sinergi Data Indonesia (SDI) untuk calon gubernur Kepulauan Riau pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 menunjukkan hal mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya ialah nama mantan wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo yang disebutkan elektabilitasnya tertinggal jauh dari kandidat Pilkada Kepri lainnya.
Analis politik, Indira Nainggolan menyebutkan jika hasil yang dikeluarkan oleh lembaga survey yang dipimpin Barkah Pattimahu pada Januari lalu, menunjukkan sembilan nama calon yang dapat dikategorikan 'Top of Mind' Calon Gubernur Kepri.
Tiga teratas dari ke-sembilan nama tersebut ialah Ismeth Abdullah dengan persentase 11,75 persen; Ansar Ahmad 7 persen; Petahana Isdianto 3 persen. Sedangkan nama kandidat yang sebelumnya populer seperti Huzrin Hood 1,50 persen dan Soerya Respationo 1,25 persen.
Selain itu, SDI juga mengeluarkan trend elektabilitas sejumlah nama kandidat. Tiga teratas juga diisi oleh orang yang sama, yakni Ismeth Abdullah dengan eletabilitas 17,50 persen, disusul Ansar Ahmad 10,75 persen, dan Isdianto 4,75 persen.
ADVERTISEMENT
"Menarik perhatian kita adalah pak Soerya. Beliau tergolong aktif dan gencar sosialisasi, tapi tidak ada dampak ke elektabilitasnya," ujar Indira dikantornya di Batam center, Sabtu (8/2/2020).
Ia menilai, posisi Soerya dalam survey SDI tersebut dapat dikatakan dalam istilah politik 'Underdog' atau hilang harapan sebelum pencalonan.
Terlebih kata dia, Soerya yang merupakan petinggi PDI-P di Kepri, dengan survey itu akan menjadi pertimbangan lebih tersendiri bagi PDI-P ditingkat pusat untuk menentukan dukungan.
Berdasarkan analisa sementara, Indira memprediksi kuat akan menjadi pertarungan dua pasang calon saja. Mengingat satu dari tiga nama teratas survey, Ansar Ahmad kini sedang menjabat sebagai anggota DPR RI.
Ansar, kata dia, walaupun diisukan kuat mendampingi Isdianto, namun ia harus melalui proses yang panjang dan pertimbangan yang matang untuk terjun ke kontestasi Pilkada Kepri karena harus menanggalkan jabatannya sebagai DPR RI.
ADVERTISEMENT
"Menganalisis hasil survei SDI maka semua bisa saja terjadi, karena popularitas dua tokoh tersebut sangat jelas. Ismeth adalah mantan Gubernur Kepri, sedangkan Isdianto adalah Plt. Gubenur Kepri sekarang," kata Indira.
Indira juga menyebutkan, jika akhirnya yang akan bertarung adalah Ismeth Abdullah dan Isdianto, maka rekam jejak keduanya juga akan menjadi pertimbangan dan sorotan masyarakat.
"Masyarakat hari ini sangat cerdas dalam menilai figur dan kandidatnya. Prestasi atau masalah yang pernah muncul dari kandidat akan juga disorot." tutup Indira.