Takbir Keliling dan Salat Idul Fitri Berjemaah di Batam Ditiadakan

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Foto: Rega/kepripedia.com

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyebutkan bahwa pelaksanaan salat Idul Fitri berjemaah dan takbiran keliling ditiadakan. Hal ini dikarenakan Batam masih termasuk kategori zona merah COVID-19.

Keputusan tersebut merujuk kepada surat edaran Plt Gubernur Kepri yang ditunjuk kepada Wali Kota dan Bupati selaku ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di kabupaten/kota.

"Kita sepakat, takbiran bersama dan salat Idul Fitri di masjid atau musala kita tiadakan baik itu di daerah mainland maupun hinterland," kata Rudi.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam, Zulkarnain Umar turut membenarkan keputusan tersebut.

Berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), surat edaran Kemenag RI dan tausiyah MUI Kepri serta surat edaran Gubernur Kepri, yakni apabila di suatu daerah zona merah maka semua ibadah keagamaan dilaksanakan dirumah.

"Semua Forkopimda dan ormas islam yang ada di Batam sepakat. Kita tidak membedakan, walaupun sebagian daerah hinterland yang ada di Batam masuk zona hijau," ucap Zulkarnain.

Ditegaskan Zulkarnain, fatwa MUI menyebutkan yang diperbolehkan hanyalah daerah dengan status COVID-19 terkendali, artinya benar-benar bebas dari kasus pandemi tersebut.

Mengenai ibadah di rumah tentang Idul Fitri sudah dijelaskan dalam fatwa MUI Nomor 28 tahun 2020 tentang tata cara melaksanakan Idul Fitri di rumah, yang mana bisa dilaksanakan sendiri maupun berjemaah bersama keluarga masing-masing.

"Kalau salat idul fitri secara sendiri tidak mengunakan khotbah, tapi kalau secara berjemaah yang lebih dari 3 atau 4 orang dilaksanakan dengan khotbah pendek," tutupnya.

***

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

***

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.