Tanjungpinang-Bintan Panas Terik, Begini Penjelasan BMKG

Konten Media Partner
15 Maret 2020 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Gonggong, Kota Tanjungpinang. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Gonggong, Kota Tanjungpinang. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu kebelakang, kondisi cuaca di Pulau Bintan cukup terik. Kondisi panas yang terasa sangat menyengat hampir dirasakan di kawasan Kota Tanjungpinang hingga Kabupaten Bintan.
ADVERTISEMENT
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Ardhito mengungkapkan, suhu panas yang dirasakan itu disebabkan minimnya awan yang menghalangi sinar matahari. Sehingga, panas matahari secara langsung terpapar ke bumi.
"Ini diakibatkan kondisi angin yang cukup kencang bertiup diatas. Hingga posisi awan yang menutupi matahari minim," katanya, Sabtu (14/3) kemarin.
Kondisi tersebut membuat sinar matahari yang diterima permukaan bumi menjadi meningkat. Menurut Ardhito, suhu di kawasan Tanjungpinang dan Bintan saat ini bahkan mencapai 30-33 derajat celcius.
Angka tersebut memang cukup tinggi dari hari biasanya yang hanya mencapai suhu maksimal hingga 29 derajat celcius.
"Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengutarakan, cuaca panas terik ini memang biasa terjadi pada bulan Januari hingga Maret. Diperkirakan kondisi tersebut akan bertahan hingga akhir bulan ini.
"Prediksi kami mulai turun hujan pada April," ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan.
"Serta, mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla," imbau Ardhito.
ads