Terungkap Penyebab Keracunan Masal di Ponpes Hidayatullah Karimun

Konten Media Partner
19 Desember 2019 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu santri Hidayatullah saat mendapat penanganan medis di RSUD Muhammad Sani. Foto : Khairul S/Kepripedia.com.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu santri Hidayatullah saat mendapat penanganan medis di RSUD Muhammad Sani. Foto : Khairul S/Kepripedia.com.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun menerima hasil uji Laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan para santri dan Guru di Pondok Pesantren Hidayatullah, Sememal, Tebing, Karimun.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi mengatakan, dari uji sampel yang dilakukan Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) kelas I Batam menyebutkan bahwa ayam kecap dari makanan yang bersumber dari sumbangan warga tersebut tercemar bakteri Staphylococcus sp dan E Coli.
Bakteri tersebut sebagian besar apathogen hidup sebagai komensal pada tubuh manusia. Misalnya pada kulit, tenggorokan, hidung, dan mulut. Banyak juga di jumpai pada debu, udara, makanan dan minuman.
"Hasil pemeriksaan laboratorium makanan yang tercemari bakteri Staphylococcus sp dan E Coli yaitu pada ayam kecap,"ujar Rachmadi, Kamis (19/12).
Dalam kasus ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun mengirimkan tiga sampel diantaranya nasi putih, ayam kecap, air bersih untuk dilakukan pemeriksaan secara microbiologi.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga sampel yang diambil yaitu nasi putih, ayam kecap dan air bersih,"katanya.
Tercatat, 83 orang sebelumnya dilakukan observasi 29 diantaranya dirujuk ke RSUD Muhammad Sani, 11 orang korban harus menjalani rawat inap.
"83 orang dilakukan observasi klinis, 11 orang harus di rawat inap di RSUD. Kemudian 6 orang di rawat di Puskesmas Balai,"jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, para santri dan guru Pesantren Hidayatullah, Sememal, Meral Barat mengalami keracunan masal, Jum'at (13/12).
Adapun gejala yang dialami para korban yakni muntah-muntah dan Diare, hingga harus mendapatkan penanganan secara medis.
Simak videonya