TMMD di Balik Misi Pembangunan dan Wujud Kemanunggalan

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi pembukaan akses jalan penghubung dua kelurahan sepanjang 3,04 kilometer di Pulau Buru, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi pembukaan akses jalan penghubung dua kelurahan sepanjang 3,04 kilometer di Pulau Buru, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
"...mereka lentera ditengah gelap sahara,"
Warga di lokasi Sasaran TMMD ke 109 Karimun, Jali (62).
ADVERTISEMENT
Pagi itu, tepat di awal Oktober 2020. Mentari belum muncul sempurna sesuai rotasi perputarannya. Namun, mereka lebih dulu bangkit dari pembaringan, menyiapkan segala apa yang diperlukan.
Seragam dengan motif kebesarannya, tidak luput mereka kenakan. Menandakan siap untuk bergerilya, menyintas medan rimba, membuka akses kesempatan bagi mereka yang telah lama menunggu.
Bukan persenjataan yang mereka bawa, tidak lain hanya sebuah pacul yang disandarkan dipundaknya, lengkap dengan sebilah parang yang akan digunakan menebas rerumputan yang menghalangi.
Diujung jalan, mereka saling bertegur sapa dengan warga sekitar. Berjalan beriringan menuju lokasi sasaran yang akan digempur selama satu bulan penuh itu. Suara 'sangar' mesin-mesin alat berat juga menjadi hal biasa ketika berada di lokasi sasaran. Itu dioprasikan membuka akses medan yang cukup sulit.
ADVERTISEMENT
Sebagai abdi negara, mereka ditugaskan dalam operasi berbalut TMMD. Tugas 'Kemanunggalan' yang juga tidak kalah sulit ketika mendapat perintah mengamankan wilayah-wilayah konflik di nusantara.
Satgas TMMD ke 109 Karimun bercengkrama bersama anak warga sekitar tentang program yang dilakukan TNI AD di Pulau Buru. Foto: Khairul S/kepripedia.com
'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia', Sila kelima dasar negara ini lah agaknya yang jelas terlihat dari apa yang mereka lakukan. Setiap individu dan prosesnya bersatu menjadi kekuatan besar untuk bagaimana mengimplementasikan pemerataan pembangunan secara menyeluruh di ujung bumi Pertiwi.
Di sebuah Pulau yang disebut Buru, Kabupaten Karimun. Wilayahnya terletak di Provinsi Kepulauan yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Singapura.
Realisasi jangkauan pembangunan yang memadai masih perlu mendapat perhatian seluruh pihak. Meski tak dipungkiri banyak basis-basis perusahan industri yang menjamur di Kabupaten berjuluk 'bumi berazam' tersebut.
ADVERTISEMENT
Kala perusahaan-perusahaan industri itu tumbuh dengan pesat, hal ini menjadi tantangan bagi para petani lokal untuk tidak tersingkir dari pekerjaan kecilnya walau hanya sekedar bercocok tanam. Setidaknya petani lokal akan tetap eksis dan tetap menjadi basis ekonomi yang kuat sebagai mata pencarian warga sekitar.
Proses pembukaan akses jalan di Pulau Buru, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Wujudkan Sebuah Mimpi Infrastruktur Memadai
Di masa globalisasi kini, sederet cerita ekonomi kerap saja menghantui para petani lokal di lokasi sasaran TMMD itu. Bagaimana tidak?, realisasi jangkauan pembanguan dan infrastruktur yang cukup, terasa jauh atau bahkan terjauhkan dari mereka.
Akses jalan yang memadai pantas saja seolah menjadi mimpi yang entah kapan bisa dirasakan. Namun, 250 prajurit yang datang ke desa mereka seolah saja menenteng harapan baru.
ADVERTISEMENT
Seketika salah seorang petani tua, Jali (62), bertengger di jalur pembukaan jalan, sembari menyeka peluh keringatnya usai membantu menebas akar.
"Bak kate ibarat mereka lentera ditengah gelap sahara," terucap dari bibir pria itu.
Prajurit TNI AD bersama warga saat berada di lokasi pembukaan jalan. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Di lokasi sasaran itu, dibuka jalan sepanjang 3.040 meter sebagai akses jalan penghubung dua kelurahan yakni Buru dan Puding. Medan yang dilalui pun bukan persoalan mudah, kontruksi tanahnya yang terbilang lembek cukup membuat kerepotan.
"Kurang lebih 2.840 meter susah di timbun. Mengingat lokasi tanah yang gambut," ungkap Dansatgas TMMD ke-109 Karimun, Letkol Inf Denny, akhir pekan lalu.
Tidak sedikit dari mereka yang meyakini, bahwa pembukaan akses jalan ini akan dapat mendongkrak ekonomi petani lokal. Jelas saja, nantinya truk-truk berkapasitas sedang akan sering terlihat hilir mudik mengangkut hasil bumi para petani seperti karet, kelapa dan sayur-sayuran.
ADVERTISEMENT
Apalagi, pembukaan akses jalan itu akan menghubungkan dua kelurahan sehingga bisa mempersingkat jarak tempuh sejauh 3 kilometer. Padahal, sebelumnya untuk tiba di lokasi yang sama diperlukan jarak hingga 17 kilometer jauhnya.
Sama halnya seperti petani, nelayan yang notabene juga adalah mata pencarian warga sekitar, juga dipastikan ikut merasakan dampak dari pembukaan jalan itu. Hasil-hasil tangkapan akan dengan cepat tiba di wilayah-wilayah perkotaan.
Warga sekitar usai memanen hasil perkebunan dan melintasi pembukaan jalan di lokasi sasaran TMMD ke 109 Karimun. Foto: Khairul S/kepripedia.com
Raut Riang Penghuni Pulau Buru
Wajah-wajah polos dan penuh kegembiraan warga penghuni pulau Buru selalu mewarnai keseharian Satgas TMMD yang bertugas di daerah sasaran itu.
Kehadiran Satgas itu kini membawa satu carita baru dan akan tetap menjadi bagian yang selalu diingat, apalagi lagi terpacak simbol-simbol kemanunggalan yang telah di jalin antara TNI-Rakyat.
ADVERTISEMENT
Seolah tak ingin menarik diri, para prajurit ikhlas menjalankan amanah dengan tugas, dalam pengabdian yang biasa disebut operasi militer selain perang (OMSP) untuk merangkai asa dan mewujudkan layaknya infrastruktur bagi para petani lokal wilayah itu.
Pun demikian, warga disana juga percaya, apa yang telah dilakukan selama satu bulan pelaksanaan TMMD itu seakan menjadi mimpi nyata bersama yang sakral, yakni meningkatkan ekonomi masyarakat di wilayah-wilayah terpencil sesuai amanat sila kelima dasar negara.