Trauma Melaut karena Buaya, Warga Pulau Jaloh Minta Pemko Batam Beri Bantuan

Konten Media Partner
31 Desember 2021 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Pulau Jaloh menangkap buaya beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Warga Pulau Jaloh menangkap buaya beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Pasca ditemukannya seekor buaya berukuran kurang lebih empat meter di sungai Pulau Jaloh, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau beberapa waktu lalu membuat warga menjadi trauma untuk pergi ke laut.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua RW 03 Arifin, para nelayan sudah 10 hari terhitung sejak 20 hingga 30 Desember 2021 tidak ada berani beraktivitas di laut untuk mencari ikan.
"Ini kami sudah tidak ke laut lagi mencari ikan karena trauma takut ada buaya. Untuk itu kami minta bantuan kepada pemda," katanya, Jumat (31/12).
"Tolong pemerintah berikan bantuan kepada kami minimal beras 10 atau 20 kilogram, untuk masyarakat Jaloh bertahan hidup beberapa hari ke depan," sambung dia.
Sebagai yang dituakan oleh warga sekitar, Arifin, mengaku peristiwa yang menewaskan seorang warga setempat beberapa waktu lalu yang diduga diterkam buaya menjadi trauma bagi dirinya dan warga setempat. Sebab, mata pencarian para nelayan jadi tertutup.
"Ini kejadian tak terlupakan dan masih melekat di masyarakat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, selama 40 tahun tahun belakangan ini tidak pernah ada kejadian seperti ini. Peristiwa warga yang diterkam buaya ini menjadi pertama kali bagi masyarakat.
"Tidak pernah ada buaya di kawasan ini, kata orang tua kami dulu memang ada satu ekor buaya yang kami sebut penunggu dan tidak ada bermunculan," pungkas dia.
Diketahui, pemerintah setempat dan warga telah mendirikan spanduk imbauan agar tidak lagi memasuki kawasan area sungai yang berbahaya tersebut.