Travel Bubble di Kepri Bakal Diundur hingga 7 Mei 2021

Konten Media Partner
13 April 2021 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Persiapan Travel Bubble Kepulauan Riau. Foto: Milyawati/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Persiapan Travel Bubble Kepulauan Riau. Foto: Milyawati/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan diskusi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Persiapan Travel Bubble Kepulauan Riau di Hotel Four Points by Sheraton Batam komplek Panorama Nagoya, Kota Batam, Senin (12/4). Hal ini dalam rangka persiapan re-aktivasi pariwisata Kepulauan Riau di Batam (kawasan Nongsa) dan Bintan (kawasan Lagoi).
ADVERTISEMENT
Dalam menerapkan travel bubble, diperlukan upaya dari berbagai pihak terkait untuk mengatasi isu-isu strategis yang dihadapi. Kemenparekraf telah menyusun instrumen yang akan dijadikan bahan acuan bagi stakeholders guna melakukan pengawasan dan analisis rekomendasi tindak lanjut kebijakan yang relevan. Adapun diskusi ini melibatkan para pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengelola kawasan.
Perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Guntur Sakti mengatakan diskusi ini maksudnya agar saling memahami, Pemerintah konsisten membuka 3 koridor travel bubble Indonesia yang disebut dengan triple B (Batam, Bintan dan Bali).
Namun, koridor mana yang akan dibuka tergantung pintu yang visibel dan yang paling siap untuk mulai buka dalam waktu yang tidak terlalu lama ini. Sejauh ini, Bintan dianggap paling siap untuk menerima wisman. Akan ada pembagian 3 zona di Bintan untuk travel bubble yaitu zona internasional, zona domestik dan zona spesial.
ADVERTISEMENT
Bukanya pintu masuk pun diprediksi akan diundur hingga 7 Mei 2021, yang sebelumnya dicanangkan akan buka pada 21 April 2021.
"Yang paling siap adalah Bintan. Tapi, perkembangannya nanti, apakah paralel ketiganya Batam, Bintan dan Bali, kita lihat nanti." Jelasnya.
Diskusi Instrumen Monitoring dan Evaluasi Persiapan Travel Bubble Kepulauan Riau. Foto: Milyawati/kepripedia.com
Menurut Guntur, ada 11 isu yang menjadi perbincangan negara untuk membuka Indonesia untuk travel bubble. 3 isu di antaranya menjadi tugas wajib Pemerintah Daerah baik di Bali maupun Kepulauan Riau, yakni akselerasi program vaksinasi, destinasi, dan sertifikasi.
Dari hasil diskusi ini, dibentuk PIC di masing-masing daerah di Bintan dan Batam dalam memudahkan dan updating data serta progress yang dijalankan selama persiapan penerapan travel bubble. Lembaga yang terlibat yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Badan Promosi Pariwisata Daerah, dan pengelola pintu masuk internasional.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar menjelaskan akan ada diskusi selanjutnya pada tanggal 15 April mendatang. FGD tersebut akan dihadiri Kementerian Luar Negeri terkait kesiapan Kepri membuka pintu masuk. Termasuk membahas destinasi yang akan masuk dalam travel bubble di Nongsa dan mekanisme penerapannya. Karena, sejauh ini Nongsa dianggap belum siap seperti di Bintan, Lagoi.
Turut hadir dalam diskusi tersebut yaitu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau; Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau; Ketua Tim Satgas Penanganan COVID 19 Provinsi Kepulauan Riau; Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan; Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan; Ketua Tim Satgas Penanganan COVID 19 Kabupaten Bintan; GGM BRC Lagoi; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam; Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam; Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam; Ketua Tim Satgas Penanganan COVID 19 Kabupaten Batam; GM Batam View; GM Turi Beach Resort; GM Tering Bay Golf; dan GM Palm Spring Golf.
ADVERTISEMENT