Uniknya di Fishing Tournament Benan Cup II: Para Angler Dapat Orang Tua Angkat

Konten Media Partner
26 September 2021 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fishing Tournament Benan Cup Season II di Pulau Benan, Kabupaten Lingga. Foto: Milyawati/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Fishing Tournament Benan Cup Season II di Pulau Benan, Kabupaten Lingga. Foto: Milyawati/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada yang unik di Fishing Tournament Benan Cup Season II di Pulau Benan, Kabupaten Lingga, yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dan Cakrabramasta pada 25-26 September 2021. Masing-masing tim mancing dapat bapak dan ibu angkat selama mengikuti kegiatan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Bapak dan ibu angkat tersebut ternyata adalah para pemilik homestay di mana tempat mereka menginap. Ada 20 tim, artinya ada 20 Bapak dan ibu angkat.
Ketua Pokdarwis Pulau Benan, Joni, mengatakan Bapak dan ibu angkat yang mereka terapkan di fishing tournamen kali ini sebagai bentuk menjaga silaturahmi dan sensasi tersendiri untuk para peserta. Dianggap seperti orang tua dan anak sendiri.
"Kami yang bekerja sama dengan pihak Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dan Cakrabramasta memberlakukan seperti ini agar pemberdayaan masyarakat benar-benar dirasakan.Ada yang menjadi tekong kapal sekaligus pemilik homestay atau salah satunya kita libatkan," jelasnya.
Joni menuturkan bapak dan ibu angkat inilah yang menyiapkan segala keperluan anak angkatnya. Mulai dari menyiapkan kamar, makan dan keperluan lainnya selama kegiatan berlangsung. Bahkan bisa jadi orang tua angkat untuk seterusnya.
Pulau Benan, Kabupaten Lingga. Foto: Milyawati/kepripedia.com
Moment menjadi orang tua angkat tersebut mulai dirasakan sejak pukul 09.00 WIB tiba di pelabuhan Pulau Benan. Mereka sudah menyambut dan mencari anak angkatnya untuk memenuhi kebutuhan selama memancing dan tinggal di Pulau Benan selama 2 hari. Segala perbekalan, menghidangkan makan malam dan BBQ pada malam harinya dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Joni menyebutkan mereka akan menghantarkan sampai pulang keesokan harinya di pelabuhan yang sama untuk berpisah. Yang mana tau, dikemudian hari akan kembali lagi ke Pulau Benan. Mereka telah memiliki orang tua angkat yang dapat mereka tumpangi.
Salah satu warga yang menjadi Ibu angkat yakni Juriah. Ia mendapatkan anak angkat dari Tim Nomor 10 dengan nama regu Ikan Tamban.
"Itu saya dan orang rumahlah yang siapkan tempat tidur. Sampai di rumah tadi berkenalan dah kami. Dari pelabuhan pagi tadi kami siapkan bekal. Sampai malam ni pun kami siapkan makan malamnya. Ikan bakar kami ni juga kami bakar untuk mereka makan. Besok pagi sarapan kami juga hidangkan," katanya.
Juriah merasakan menjadi Ibu angkat bukan kali ini saja. Ternyata rumahnya memang kerap disinggahi para pendatang dalam berbagai acara.
ADVERTISEMENT
"Kalau jadi mamak angkat ni bukan ni aja. Dah kerap. Kalau ada yang datang naik rumah dah kami anggap anaklah. Kamilah semua siapkan. Memang kadang agak susahnya tu bahan makanan. Kalau ramai ni kadang tak cukup. Macam sayurkan tak tahan lama. Kapal barang yang dari Tanjungpinang sama Batam kan tak tiap hari. Masak yang ada aja. Ada pucuk ubi tulah kami masakkan," ujar Juriah.
Ia mengaku senang dengan kegiatan seperti ini. Mereka sebagai masyarakat dilibatkan. Sehingga merasa diberdayakan dalam dunia pariwisata terlebih untuk Pulau Benan sendiri yang warganya kini makin sadar wisata.Bahkan menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk memajukan Pulau Benan sebagai desa wisata di Kepulauan Riau.