Waduk Sei Pulai Mengering, PDAM: Bertahan Maksimal 10-15 Hari

Konten Media Partner
19 Maret 2020 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waduk Sei. Pulai. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Waduk Sei. Pulai. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musim kemarau dan cuaca panas terik di Pulau Bintan membuat volume di waduk Sei Pulai semakin menipis.
ADVERTISEMENT
Hingga Kamis (19/3), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri mencatat ketinggian air di waduk tersebut sangat memprihatinkan. Yakni minus 64 centimeter.
Direktur PDAM Tirta Kepri, Mamat mengungkapkan, melihat kondisi debet air yang terus merosot tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Guna mengatasi krisis air di wilayah Tanjungpinang dan Bintan.
"Kita sudah koordinasi dengan Pemprov ada 5 mobil tangki stand by untuk membantu suplai air ke masyarakat," kata Mamat.
Ia mengutarakan, saat ini pihaknya sedang menyusun teknis pendistribusian bantuan suplay air melalui mobil tangki kepada masyarakat. Namun demkian, PDAM Tirta Kepri tetap melayani para pelanggan dengan sistem penjadwalan walaupun kondisi debit air Sei Pulai sudah pada angka minus.
ADVERTISEMENT
"Walau kondisinya minus 64 centimeter operasi masih jalan namun dengan penjadwalan," ujar Mamat.
Selain itu, dirinya menambahkan, saat ini PDAM Tirta Kepri juga sudah mengoptimalkan suplay air dari waduk Gesek. Dimana jumlah debet airnya sudah pada angka 82 centimeter.
Mamat berharap, dalam waktu dekat sudah mulia turun hujan. Sehingga, dua waduk yang menjadi penopang utama suplay air bersih di kawasan Kota Tanjungpinang dan Bintan bisa terpenuhi.
"Masih bisa bertahan paling maksimal 10 sampai 15 hari kedepan," tuturnya.
Untuk diketahui, PDAM Tirta Kepri saat ini melayani sekitar 20 ribu pelanggan di Tanjungpinang dan Bintan. Diantaranya, sekitar 17 ribu Tanjungpinang dan 3 ribu di Bintan.