Wali Kota Batam Wacanakan Antigen Massal di Setiap Kelurahan

Konten Media Partner
22 Juli 2021 22:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi antigen. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi antigen. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mewacanakan antigen massal warganya yang terkontaminasi COVID-19 di kelurahan yang di Batam.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut disepakati sesuai hasil evaluasi dari PPKM Darurat yang sudah dilaksanakan sejak, Senin (12/7) lalu.
"Nanti akan dipisahkan mana warga yang sakit dan yang sehat serta dilakukan antigen oleh kelurahan masing-masing," kata Rudi usai memimpin rapat di Panggung Engku Putri, Batam Center, Rabu (21/7) kemarin.
Ia menilai kebijakan tersebut akan berjalan efektif dalam menekan laju penyebaran virus corona di Batam. Bahkan berdasarkan hasil antigen nantinya, pasien yang tengah isolasi mandiri (isoman) di rumah akan dipindahkan ke karantina.
"Ini untuk penanganan sama dengan pasien OTG. Mereka dijemput dan akan dikarantina,” tegas Rudi
Sementara untuk fasilitas karantina dirinya akan mengunakan Rusun Pemko dan BP Batam seperti yang telah ada sebelumnya agar para pasien dapat menjalani karantina selama satu pekan.
ADVERTISEMENT

DPRD Batam Sebut Kebijakan Antigen Masal Terkendala Anggaran

Anggota Komisi III DPRD Batam, Thomas Arihta Sembiring turut menanggapi wacana antigen massal di setiap kelurahan yang ada di Batam.
Menurutnya, kebijakan tersebut akan berjalan efektif namun akan terkendala dengan angggaran. Mengingat saat ini keuangan Pemkot Batam sedang minus.
"Kita sangat setuju dengan kebijakan tersebut untuk menekan penyebaran virus corona di Batam namun perlu kajian lebih dalam lagi, termasuk anggaran dari mana ?" kata Thomas, pada kepripedia, Kamis (22/7).
Anggota Komisi III DPRD Batam, Thomas Arihta Sembiring. Foto: Zalfirega/kepripedia.com
Dia menyarankan pemerintah Batam untuk mengambil kebijakan penanganan COVID-19 di Batam dapat ditingkatkan. Seperti melalui peran lingkungan RT/RW serta memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di setiap kelurahan.
"Kita punya posyandu setiap kelurahan gunakanlah. Selalu monitor pasien bergejala COVID-19 dengan melibatkan unsur nakes dan RT/RW. Kasih mereka insentif agar pelaksanan dapat berjalan maksimal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sisi lain, kata dia, pasien yang mengalami gejala COVID-19 agar dapat direspons sesegera mungkin. Hematnya, gerak cepat ini dapat dilakukan dengan mengunakan mobil yang dilengkapi alat nakes.
"Ini akan lebih komprehensif apa bila diterapkan serta juga irit anggaran," tandasnya.