Waspadai Ciri-ciri Kasus Hepatitis Akut, Begini Penjelasan Dinkes Karimun

Konten Media Partner
10 Mei 2022 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, memastikan hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus penderita penyakit hepatitis akut di wilayah Kabupaten Karimun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, upaya pencegahan melalui surveilans tetap dilakukan di masing-masing Puskesmas untuk mendeteksi penyebaran kasus hepatitis akut.
Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap gejala-gejala yang muncul dari terinfeksi hepatitis akut.
Beberapa gejala yang timbul meliputi demam disertai mual dan muntah, terdapat warna kuning pada bagian mata ataupun badan.
"Gejalanya ini mirip dengan hepatitis A. Ada gejala demam, mual muntah, menguning pada mata dan badan," jelas Rachmadi, Selasa (10/5), saat dikonfirmasi kepripedia.
Rachmadi menyebutkan, mengenai penderita hepatitis, pihaknya sempat menemukan adanya temuan 100 kasus hepatitis A di wilayah Kecamatan Belat beberapa tahun lalu. Meski jenis kasusnya berbeda dengan hepatitis akut, namun secara spesifik gejala-gejala yang ditimbulkan hampir menyerupai.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan pengalaman kasus ini, saya sudah mintakan kepada para Kapus untuk melakukan surveilans. Jika ditemukan indikasi, maka akan dilakukan penyelidikan epidemiologi dengan cara mengambil sampel darah, urine, dan fases. Sampel tersebut nantinya akan dikirim ke BTKLPP Batam atau Laboratorium pusat untuk mengetahui hasilnya," ungkap dia.
Menurutnya, penyakit hepatitis merupakan jenis virus yang menyerang lever. Sehingga berkaitan dengan pola hidup, teruma melalui fases, makanan dan minuman. Adapula yang menyebut dugaan hepatitis akut mengarah pada penularan lewat saluran napas dan saluran cerna.
"Maka kita imbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, karena itu akan sangat membantu terhindari dari hepatitis akut. Jika terlambat bisa berakibat pada kematian," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Kemenkes juga telah mengeluarkan edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.
ADVERTISEMENT
"Ederan Kemenkes ini secara umum memerintahkan kita untuk terus melakukan surveilans agar bisa mendeteksi kasus-kasus hepatitis akut," tutupnya.