Wilayah Kepri Masih Rentan Diserang Kabut Asap Kiriman

Kondisi cuaca di sebagian wilayah Provinsi Kepulauan Riau, terutama Pulau Bintan sudah mulai berangsur-angsur pulih, langit cerah dan sinar matahari sudah mulai tampak menyinari wilayah Pulau Bintan pada Kamis (19/9) siang.

Kabut asap yang pada hari sebelumnya tampak tebal pun berangsur-angsur mulai menipis. Kendati demikian, wilayah Pulau Bintan belum terbebas dari serbuan kabut asap kiriman, baik dari Sumatera maupun Kalimantan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memperkirakan, arah mata angin di wilayah Kepri saat ini cenderung berubah-ubah, mulai dari tenggara sampai selatan.

Hal itu menyebabkan wilayah Kepri mendapatkan asap kiriman dari Kalimantan jika arah angin dari tenggara. Sementara, jika dari arah selatan kiriman asap dari wilayah pulau Sumatera.

"Arah angin saat ini memang cenderung dari tenggara dan selatan," ucap Diana Siregar, Prakirawan BMKG Tanjungpinang.

Ia menyebut, sebenarnya untuk jarak pandang akibat kabut asap saat ini tidak banyak perubahan atau masih sama dengan hari-hari sebelumnya yakni sekitar 3-6 kilometer. Memang kabut asap ini cenderung menipis pada siang hari akibat potensi angin yang cukup kencang.

Namun, dari malam hingga dini hari lebih cenderung mengalami ketebalan dan mengurangi jarak pandang.

"Kalau menipis tidak. Biasanya memang dari malam hingga pagi vibility jarak pandang (akibat kabut asap)  agak rendah. Lalu, siang harinya baru agak kondusif," jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Diana, kondisi kabut asap ini masih tergolong kondusif bila dibandingkan dengan daerah lain. Sehingga, tidak menganggu jalur penerbangan. 

Ia mengakui, tidak bisa memprediksi kondisi serangan kabut asap kiriman ini akan berakhir. Hal itu bergantung pada titik sumber kebakaran yang menimbulkan asap hingga tersapu angin ke wilayah Kepri.

Terlebih lagi, saat ini kondisi cuaca yang cukup kering. Dimana, musim hujan mengalami kemunduran satu bulan dari yang seharusnya. 

"Diperkirakan hujan akan turun pada minggu ke-2 Oktober. Itu pun sifatnya lokal," ujarnya.

Penulis : Ismail

Editor : Wak JK