Islamofobia dan Pemahaman Pancasila yang Salah Kaprah

KH Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI, Ketua PP Muhammadiyah
Konten dari Pengguna
15 Juli 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Gerakan islamofobia di negeri ini tidak kalah dahsyatnya dari yang terjadi di negara-negara barat dan atau Amerika. Bahkan di amerika serikat sana yang terkenal sangat tinggi tingkat ketakutannya kepada islam, malah menyetujui untuk membentuk pendirian kantor khusus bagi memerangi islamofobia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu di negeri ini yang berfalsafahkan pancasila ini di mana sila pertamanya adalah ketuhanan yang maha esa maka sudah semestinyalah hal-hal yang berbau islamofobia tersebut harus dienyahkan dan di kubur-kubur se dalam-dalamnya ke dalam bumi karena kalau tidak maka bangsa ini tentu akan menuai dampak buruknya.
Oleh karena itu jika di negeri ini masih saja ada orang-orang yang berlaku sinis dan takut kepada Islam maka mereka adalah orang-orang yang kepancasilaannya harus kita persoalkan karena tudingan-tudingan mereka kepada islam hanya akan memperkuat gerakan islamofobia di negeri ini dan itu jelas akan semakin memperkeruh suasana dan akan membuat rakyat di negeri ini akan hidup dalam keadaan saling tidak percaya yang akhirnya tentu akan merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa.
ADVERTISEMENT
Untuk itu hal ini harus dihapus dan dihilangkan di negeri ini. Kalau PBB sudah mendeklarasikan tanggal 15 maret sebagai hari anti islamofobia, maka di negeri ini sudah waktunya pula dibentuk oleh pemerintah atau oleh masyarakat sendiri sebuah kantor atau badan dan lembaga khusus untuk memerangi islamofobia agar kerukunan dan persatuan serta kesatuan umat dan bangsa dapat kita jaga dan pelihara sehingga bangsa kita akan bisa menjadi bangsa yang kuat dan maju. Kapankah itu akan bisa terjadi? Waktulah yang akan membuktikan.