Mengenalkan Industri Halal Indonesia di Pasifik Selatan

KH M. Cholil Nafis
Dosen Tetap Program Doktor FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok
Konten dari Pengguna
13 Juli 2019 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH M. Cholil Nafis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saya di acara Bussiness Matching The 1st pasific Exposition. Foto: K.H. Cholil Nafis.
zoom-in-whitePerbesar
Saya di acara Bussiness Matching The 1st pasific Exposition. Foto: K.H. Cholil Nafis.
ADVERTISEMENT
Baru saja, saya berpartisipasi dalam kegiatan 'Bussiness Matching The 1st Pasific Exposition' pada Kamis (12/7). Acara tersebut digelar pada 11-14 Juli 2019 di Auckland, New Zealand.
ADVERTISEMENT
Pacific Exposition merupakan salah satu kontribusi Indonesia untuk pengembangan kawasan Pasifik Selatan. Tujuannya untuk memfasilitasi negara-negara Pasifik Selatan dalam mempromosikan dan meningkatkan potensi ekonomi, serta menampilkan keunikan budayanya masing-masing.
Kegiatan ini dapat meningkatkan investasi dan bisnis, serta mengembangkan jaringan yang lebih luas. Ini merupakan langkah awal menuju Pasar Pasifik yang lebih terintegrasi dan sebuah inisiatif untuk meningkatkan konektivitas dan untuk memfasilitasi pergerakan barang dan orang-orang di seluruh wilayah Pasifik.
Agar mencapai tujuan dimaksud, para pihak dari pemerintah atau swasta di kawasan Pasifik Selatan didorong untuk dapat mengambil manfaat dalam acara ini.
Tujuan acara ini memfasilitasi negara-negara Pasifik Selatan dalam mempromosikan dan meningkatkan potensi ekonomi, serta menampilkan keunikan budayanya masing-masing. Foto: K.H. Cholil Nafis
Ada potensi besar yang dapat dipromosikan Indonesia yang selama ini masih kurang mendapat perhatian, yaitu industri halal atau syariah dan filantropi Islam. Dari sektor industri halal, Indonesia memiliki potensi besar, karena jumlah umat yang banyak dan memiliki paham keagamaan yang wasathi (moderat). Sehingga pergerakan barang dan tenaga kerja lebih bisa maksimal di pasar global.
ADVERTISEMENT
Dari sektor filantropi Islam ialah kedermawanan umat Islam di Indonesia yang terbukti paling tinggi dan terbesar sedunia, ditambah juga jumlah wakaf tak bergerak berupa tanah sangat luas yang menyebar di seluruh Indonesia.
Langkah selanjutnya, Pemerintah Indonesia perlu mendorong terciptanya pengusaha andal yang berskala global, sehingga dapat mengindustrialisasikan industri kecil dan menengah untuk menembus pasar global. Secara institusi, pemerintah dapat memaksimalkan peran Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) serta menjadikan Badan Penjamin Jasa dan Produk Halal yang independen yang secara struktural di bawah langsung presiden.
Di filantropi Islam perlu ditingkatkan peran kelembagaannya dan memaksimalkan garapan potensi ekonominya. Salah satunya dengan menjadikan Badan Amil Zakat dan Wakaf setingkat kementerian. Penting untuk membuat Kementerian Zakat dan Wakaf untuk memaksimalkan potensi ekonomi umat untuk pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Penguatan ekonomi umat yang berbasis pada budaya dan nilai-nilai luhur di masyarakat seperti uraian di atas akan menguatkan jati diri bangsa yang berakar dari karakter Indonesia sebenarnya, sehingga tercapai tujuan bernegara yang adil dan sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Filantropi Islam Indonesia perlu ditingkatkan peran kelembagaannya dan memaksimalkan garapan potensi ekonominya. Foto: K.H. Cholil Nafis
Auckland, 13 Juli 2019
M. Cholil Nafis.