Semangat Berbagi kala Ramadan

KH M. Cholil Nafis
Dosen Tetap Program Doktor FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok
Konten dari Pengguna
26 Mei 2019 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KH M. Cholil Nafis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sabtu (25/5), saya sempat hadir untuk mengisi buka puasa bersama di lingkungan Pimpinan Bank Indonesia (BI), mulai Gubernur BI, Deputi Gubernur, dan Pimpinan Satuan Kerja. Acara memang dimulai lebih awal dengan suasana guyub dan kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
Hal yang menarik dalam acara itu adalah peluncuran program kedermawanan dan fasilitas kewajiban zakat harta melalui program QR Nasional untuk zakat dan sedekah. Program ini bagian dari elaborasi program BI religi, yaitu integrasi nilai-nilai keagamaan dengan pencapaian BI secara kelembagaan. Artinya, kegiatan keagamaan dijadikan untuk pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai target institusi.
Suasana berbuka puasa bersama jajaran Direksi Bank Indonesia. Foto: Dok: KH. M. Cholil Nafis
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, membangun budaya kerja di BI seirama dengan pembangunan keharmonisan keluarga. Meletakkan dasar-dasar budaya kerja dengan semangat agama yang diimplementasikan dengan komitmen kerja. Bahwa semangat berbagi adalah bagian dari jiwa semangat kepahlawanan dan bekerja keras.
Semangat berbagi dengan harta yang dimiliki adalah bagian dari kepedulian terhadap perbaikan nasib bangsa. Program berbagi untuk peningkatan pendidikan dan berbagi untuk aktivitas religi adalah cara mengetuk kepedulian seluruh jajaran pegawai Bank Indonesia. Ia menyatukan antara semangat kecerdasan dan memaksimalkan spiritual.
ADVERTISEMENT
Dalam uraian singkat jelang buka puasa, saya menyampaikan bulan Ramadan adalah hari-hari berbagi. Lapar saat puasa yang kita rasakan diharapkan dapat menumbuhkan kepekaan sosial untuk berbagi dengan yang lain. Janji pahala yang sama dengan yang menjalankan ibadah puasa kepada orang yang menyiapkan buka puasa berarti telah mendidik untuk memiliki semangat berbagi.
Dalam acara ini, saya menyampaikan bulan Ramadan menjadi momentum untuk berbagi kepada sesama. Foto: Dok: KH. M. Cholil Nafis
Zakat itu kewajiban dari harta yang dimiliki, sedangkan infaq, sedekah, dan wakaf adalah kedermawanan. Makanya orang yang berzakat itu batas minimal yang wajib dikeluarkan untuk peduli kepada orang lain. Adapun sedekah adalah kedermawanan dari harta yang dimilikinya untuk membantu orang lain.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad saw sangat dermawan. Paling dermawan pada saat bulan Ramadan. Bahkan kedermawanan Nabi Muhammad Saw melebihi angin yang berhembus. Itulah gambaran betapa Nabi Muhammad Saw sangat peduli kepada orang lain.
Ramadan adalah bulan berbagi, bahkan saat kita telah menang melawan hawa nafsu selama training Ramadan di akhirnya berkewajiban mengeluarkan zakat badan bertanda telah kembali kepada fitrah dan menjadi manusia sejati.
Saya dan jajaran pemimpin Bank Indonesia dalam buka puasa serta peluncuran Program Zakat-Sedekah Digital Masjid Nurul Hidayah. Foto: Dok: KH. M. Cholil Nafis