Apakah Dermatitis Atopik Berbahaya?

Khalishah Hanum
Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
29 November 2022 22:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khalishah Hanum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto penyakit dermatitis atopik, pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto penyakit dermatitis atopik, pixabay.com
ADVERTISEMENT
Kesehatan pada kulit sering kali dianggap bukan menjadi suatu hal yang prioritas. Namun, kulit adalah bagian yang terluar dari tubuh manusia, sehingga paling rawan terjadi gangguan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Gangguan kesehatan yang terjadi pada kulit bisa menimbulkan rasa tidak nyaman juga membuat seseorang merasa minder karena biasanya terdapat bercak atau tekstur tertentu di permukaan kulit itu sendiri. Salah satu gangguan kesehatan kulit adalah dermatitis atopik atau lebih dikenalnya eksim.
Dermatitis atopik atau kerap kali disebut eksim merupakan penyakit peradangan pada kulit yang ditandai dengan adanya rasa gatal secara terus menerus, kulit kering, dan muncul ruam-ruam merah di kulit yang bersifat kronis (jangka panjang), berulang, dan kumat-kumatan. Dermatititis sendiri berarti penyakit peradangan kulit dan atopik berarti suatu keadaan dimana tubuh mudah untuk mengalami reaksi alergi.
Eksim dapat timbul pada bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Sering kali eksim timbul pada bayi usia 2 tahun dan biasanya penyakit ini disertai dengan riwayat penyakit atopik lainnya seperti rhinitis dan asma yang terjadi baik pada diri sendiri ataupun pada keluarga.
ADVERTISEMENT
Prevalensi eksim meningkat cukup tinggi di negara-negara industri ini dari dua sampai tiga kali lipat dalam tiga dekade terakhir, menurut penelitian epidemiologi, yaitu 15 sampai 30 persen pada anak-anak dan 2 sampai 10 persen pada orang dewasa. Dermatitis atopik ini sering kali muncul di negara beriklim tropis seperti Indonesia, dan biasanya yang mengidap eksim ini dalah seseorang yang mempunyai jenis kulit sensitif dan kering.
Gejala dan Penyebab Eksim
Pengidap eksim akan merasakan gejala tertentu saat penyakitnya kambuh. Gejala yang timbul seperti ruam pada kaki, pergelangan kaki atau tangan, leher, dada wajah, hingga kulit kepala. Beberapa hal di bawah ini juga menjadi tanda gejala, yaitu:
- Gatal yang terus menerus dan munculnya ruam kemerahan.
ADVERTISEMENT
- Ruam yang menonjol dan mengeluarkan cairan, kulit menebal dan bersisik,
- Kulit kering hingga pecah-pecah.
- Lokasi kulit yang timbul eksim sesuai dengan usia pengidap eksim.
• Pada bayi rentang usia 0-2 tahun eksim biasanya terdapat di pipi, kulit kepala, dahi, telinga, leher dan badan.
• Pada anak-anak usia 2 tahun-pubertas, eksim terdapat di leher, pergelangan tangan bagian dalam, lipatan siku, lipatan lutut, pergelangan kaki dan bawah pantat.
• Pada usia orang dewasa kulit yang memungkinkan muncul eksim bisa lebih luas, yaitu seperti di lipatan-lipatan tubuh, leher, lengan atas, wajah, tangan, jari tangan dan jari kaki.
Ada beberapa faktor yang memicu timbulnya dermatitis atopik, yaitu:
1. Faktor dari dalam tubuh, yaitu faktor genetik atau keturunan
ADVERTISEMENT
2. Faktor dari lingkungan, dapat berpengaruh pada berbagai macam, yakni:
• Faktor cuaca yang ekstrem, terlalu dingin ataupun terlalu panas
• Kebiasaan waktu mandi yang terlalu lama
• Alergi makanan, debu, bulu binatang, atau tungau,
• Iritasi terhadap zat kimia tertentu, misalnya deterjen,
• Infeksi, keringat, dan stress.
Penanganan Untuk Mencegah Eksim
Penanganan dermatitis atopik bertujuan untuk meredakan gejala yang timbul, seperti kulit yang kemerah-merahan, rasa gatal yang terus menerus, hingga infeksi pada kulit. Cara menanganinya ialah dengan pemberian obat-obatan oles, krim pelembap, terapi khusus, serta perawatan mandiri di rumah. (Alodokter, 2022). Selain itu, terdapat juga cara lain yang bertujuan untuk mengurangi munculnya eksim, yaitu:
- Menghindari gejala-gejala yang akan timbul, seperti alergi makanan, debu, tungau, bahan iritan dan stress.
ADVERTISEMENT
- Melakukan beberapa langkah perawatan mandiri kulit bagi pengidap eksim di rumah, seperti:
• Menghindari mandi dengan air panas,
• Menghindari terlalu sering mandi dengan waktu yang lama, mencuci tangan, berenang, dan berkeringat,
• Pakai sabun yang mengandung pelembab, misalnya sabun bayi,
• Mengeringkan badan dengan handuk yang berbahan lembut,
• Pakai atau oleskan pelembap kulit khusus secara rutin, terutama dapat digunakan sesegera mungkin setelah mandi.
Dilansir dari Nationaleczema, penyakit dermatitis atoik atau eksim ini bukanlah penyakit menular. Para peneliti menyatakan bahwa walaupun penyebab pasti penyakit dermatitis ini masih belum diketahui secara pasti, kulit seseorang dapat timbul eksim dikarenakan faktor keturunan (kombinasi gen) dan faktor lingkungan.
Apabila gejala eksim dirasa semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segeralah untuk konsultasi ke dokter. Jangan membeli dan mengonsumsi obat sendiri tanpa ada pengawasan atau rekomendasi dari dokter, karena bisa memperparah kondisi eksim ataupun menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka:
Pratiwi, H. I., & Kamardi, R. (2019). Pengembangan Sistem Web Sebagai Diagnosa Dini Penyakit Alergi Kulit Dermatitis Atopik Dengan Metode Forward Chaining. Widyakala J, 6(2), 167. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1212580&val=10330&title=Pengembangan%20Sistem%20Web%20Sebagai%20Diagnosa%20Dini%20Penyakit%20Alergi%20Kulit%20Dermatitis%20Atopik%20Dengan%20Metode%20Forward%20Chaining. Diakses pada 9 November 2022 pukul 07.15 WIB
Admin. (2022). Mengenal Eksim Pada Bayi Hingga Dewasa. http://plk.unair.ac.id/mengenal-eksim-pada-bayi-hingga-dewasa/. Diakses pada 9 November 2022 pukul 07.40 WIB