Konten dari Pengguna

Dampak Kesehatan dari Kekerasan dalam Rumah Tangga pada Anak

khawlaizzatii
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah jakarta
22 September 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari khawlaizzatii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : https://canva.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber : https://canva.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah banyak sekali kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga dengan berbagai macam alasan di Indonesia. Pemicu dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak lain karena masalah ekonomi, perbedaan pendapat, budaya patriarki dan masih banyak lagi. Anak-anak yang hidup dalam kekerasan merupakan anak yang dalam bahaya. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sangat berpengaruh pada kesehatan mental anak, baik yang menjadi korban langsung maupun yang hanya menyaksikannya. Akibat dari KDRT ini pada anak akan membentuk luka batin yang tersimpan dan berpotensi mengerogoti seseorang dalam melakukan hal-hal positif. Apa saja dampak - dampak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak? Berikut beberapa dampak yang muncul sebagai reaksi dari trauma pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak : 1. Kepercayaan kepada orang lain 2. Gangguan stres pasca trauma 3. Penurunan fungsi otak 4. Menyebabkan kecemasan 5. Merasa terancam, takut, dan cemas 6. Bersifat lebih agresif Untuk mengatasi gangguan kesehatan pada korban KDRT membutuhkan keinginan yang kuat dari korban dan lingkungan sekitarnya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam usaha mengelola pikiran yang mengganggu dan berdamai dengan diri sendiri untuk menghadapi trauma yang dialami, seperti: 1. Memberikan keyakinan pada korban bahwa apa yang dia alami merupakan hal yang tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya 2. Menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab 3. Mengendalikan diri dengan baik 4. Melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan pikiran Dengan melakukan kekerasan dalam rumah tangga, masalah tidak akan selesai begitu saja. Banyak pencegahan yang dapat dilakukan pasangan suami - istri sehingga rumah tangga tetap harmonis. Dengan melakukan komunikasi yang baik, mengontrol emosi, memahami hak asasi manusia dan masih banyak lagi. Khawla Izzati Albina Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ADVERTISEMENT