kumplus Opini Khudori- Ilustrasi pedagang beras

(Jangan) Main-Main dengan Beras

Khudori
Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Komite Pendayagunaan Pertanian (KPP), Anggota Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan (2010-2020). Penulis buku Ironi Negeri Beras.
12 Februari 2022 9:32 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kearifan orang tua tidak mudah dipahami kala kita masih kanak-kanak. Maklum, saat itu masih usia bermain. Saya ingat betul nenek sering kali bilang ke kami empat bersaudara: “He, masukkan tamunya!” Yang dimaksud tamu oleh nenek adalah butiran nasi yang menempel di pipi atau tertinggal di pinggir bibir. Nasi, yang belum masuk mulut itu, dihormati sebagai tamu. Pada kesempatan lain, nenek juga selalu mengulang-ulang perkataan: “Jangan menyisakan nasi di piring. Ora ilok.” Tidak pantas.
Untuk menyimpan beras, rumah-rumah tradisional di Jawa masa lalu selalu menyediakan ruang khusus bernama petanen yang disakralkan. Beras petanen ini tidak diganggu-ganggu dan menjadi persediaan manakala terjadi paceklik atau keadaan sulit lain. Ada pula ruang, biasanya di bagian belakang rumah atau dekat dapur, buat menyimpan malai-malai padi yang diikat dalam jumlah cukup besar. Setelah dikeringkan, malai-malai pilihan ini digantung untuk jadi bibit ketika tanam berikutnya.
Di banyak komunitas, terutama yang memiliki ikatan kuat, lebih-lebih komunitas adat, biasanya ada lumbung. Ini tempat menyimpan stok pangan guna mengantisipasi situasi sulit. Apakah krisis, resesi atau bencana. Dari banyak lumbung, sebagian besar diisi padi. Masyarakat Baduy, misalnya, memiliki pranata serupa bernama leuit, yang tak kalah dari lumbung modern. Di Sumedang, Jawa Barat, ada komunitas yang menggelar ritus tertentu saat menyimpan beras. Ritus sakral di komunitas itu dijaga dan dilestarikan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten