kumplus- Opini  Khudori- Minyak Goreng

Tambah Aturan Tambah Bocoran

Khudori
Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Komite Pendayagunaan Pertanian (KPP), Anggota Kelompok Kerja Dewan Ketahanan Pangan (2010-2020). Penulis buku Ironi Negeri Beras.
26 Januari 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rak susun di supermarket itu kosong melompong. Di lima susunan rak tak tersisa satu pun minyak goreng dari kelapa sawit di sana. Persis di sebelahnya, minyak goreng dari jagung, kelapa, kedelai, dan bunga matahari tertata rapi memenuhi rak bersusun. Sepertinya tidak ada yang menjamah. Foto tersebut ramai jadi bahan perbincangan di salah satu grup WA yang saya ikuti. Di grup WA lain, grup RT saya tinggal, foto orang mengantre di kasir minimarket untuk membayar minyak goreng sawit kemasan dua liter tak kalah seru dikomentari anggota grup. Dari yang lucu hingga serius. Dua kasir antreannya mengular.
Tak mau kalah, di grup “Agribisnis & Agroindustri” yang berisi pejabat, eks pejabat, pebisnis, akademikus, pegiat LSM, dan pensiunan terkait pertanian dan pangan obrolan soal minyak goreng sawit seperti tak pernah berhenti. Bukan hanya foto, di grup dengan anggota ratusan orang ini juga dibagikan link-link berita. Mulai antrean mengular di supermarket, emak-emak yang ngomel karena minyak goreng ludes, protes para pemilik warung kelontong yang ditinggal konsumen, hingga Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) yang menyuarakan soal kebijakan yang tidak adil.
Tentu sulit untuk memastikan. Tapi sepertinya grup-grup percakapan warga, dari yang mewadahi pertemanan, forum klangenan-kangenan hingga yang serius tidak ada yang absen membincangkan minyak goreng dengan pelbagai tetek-bengeknya. Minyak goreng menjadi hit baik sebelum maupun setelah pemerintah memutuskan memberlakukan satu harga untuk semua minyak goreng berbasis sawit pada 19 Januari 2022. Tak peduli kemasan sederhana maupun kemasan tak sederhana dan merek umum maupun premium, semua dipatok seharga Rp14.000/liter di ritel modern. Di pasar tradisional dijanjikan berlaku seminggu kemudian.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten