Konten dari Pengguna

Kurangi Pembakaran Sampah Dusun Bengkung dengan Bank Sampah & Ecoenzyme

KKN Tim II Undip Desa Candiretno
KKN Tim II Undip Desa Candiretno 2024
19 Agustus 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKN Tim II Undip Desa Candiretno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kurangi Pembakaran Sampah Dusun Bengkung dengan Bank Sampah & Ecoenzyme
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(06/08/24) Dalam upaya mendukung pemberdayaan lingkungan serta mengurangi pembakaran sampah, mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro meluncurkan dua langkah inisiatif lingkungan yang inovatif di Dusun Bengkung, Desa Candiretno, Kabupaten Magelang : Bank Sampah dan Ecoenzyme.
ADVERTISEMENT
Program ini bertujuan untuk mengelola dan mengurangi sampah di Desa secara efektif dan efisien. Dengan adanya program ini, diharapakan pengelolaan sampah masyarakat yang semula melalui pembakaran sampah dapat berubah menjadi pengelolaan bank sampah. Ecoenzym yang dimanfaatkan dari limbah organik rumah tangga juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk sektor pertanian, ditambah lagi dapat mendukung masyarakat sekitar yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani.
Program ini memberikan pelatihan bagi warga tentang pentingnya pemilahan sampah dan cara efektif dalam pengolahan sampah. Kegiatan pertama diawali dengan penyebaran informasi mengenai bahaya pembakaran sampah dari aspek kesehatan & hukum. Dilanjutkan penjelasan mengenai campaign bengkung bijak & kebijakan mutu dalam program pengolahan sampah.
Mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai cara memilah sampah baik organik, anorganik, dan B3. Setiap rumah tangga diminta untuk memisahkan sampah anorganik, organik, dan B3 kemudian dikumpulkan di satu tempat khusus yang sudah disediakan. Sampah anorganik akan dikumpulkan, dikelompokkan, dan kemudian dijual yang bisa menambah tabungan kas dusun. Sementara sampah organik akan diolah dengan ecoenzym menjadi pupuk dan limbah B3 akan diangkut oleh DLH.
Tempat sampah khusus untuk pemilahan sampah
Program diakhiri dengan agenda pelatihan pembuatan Ecoenzym, yang merupakan metode pembuatan cairan fermentasi dari limbah organik, bertujuan untuk menghasilkan pupuk organik; pembersih lantai, perabotan, kendaraan; herbisida; dan pestisida. Lima langkah pembuatan Ecoenzyme yang digencarkan yaitu 1 bagian molase/gula, 3 bagian sampah organik, 10 bagian air, tambahkan EM4, dan tunggu selama 2-3 minggu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan peluncuran kedua program tersebut dihadiri oleh kepala dusun serta ibu-ibu PKK setempat. Dalam sambutannya, Kepala Dusun Bengkung, Bapak Agung, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para mahasiswa. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam pengolahan sampah dan tentunya akan menjadi langkah awal menuju desa yang ramah lingkungan. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan terus didukung oleh seluruh masyarakat.” Program ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan dan akan dievaluasi untuk memastikan keberhasilannya.
Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan Dusun Bengkung dapat menjadi contoh bagi dusun-dusun lain di Desa Candiretno dalam pengelolaan sampah dan pemberdayaan lingkungan