Konten dari Pengguna

Batik Tanjung Bersinar! KKN Undip 2024 Bawa Strategi UMKM Batik Berkelanjutan

kkndesatanjungundip24
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
18 Agustus 2024 9:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kkndesatanjungundip24 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanjung, Pekalongan (24/07/2024) – Batik merupakan warisan budaya yang memiliki potensi besar di Desa Tanjung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Sebagai pusat batik yang kaya akan tradisi dan kreativitas, desa ini memiliki peluang untuk berkembang secara signifikan di pasar lokal dan internasional. Program kerja multidisiplin yang diluncurkan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro pada 24 Juli 2024 bertujuan untuk memaksimalkan potensi ini dengan fokus pada "UMKM Batik Berkelanjutan: Strategi Branding, Pengelolaan Limbah, Pembukuan, dan Desain Kreatif".
Foto bersama pelaku UMKM batik
Sesi pelatihan ini dibuka oleh penyampaian strategi branding dengan tujuan mengangkat citra merek batik Tanjung. Pelaku UMKM belajar memanfaatkan media sosial dan pemasaran digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, sehingga produk batik mereka dapat dikenal lebih luas, baik di pasar domestik maupun internasional. Fokus berikutnya adalah pengelolaan limbah batik, dimana peserta mendapatkan edukasi mengenai limbah batik dan pengolahan limbah secara berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menambah nilai tambah pada produk batik.
Penyampaian materi Eco-Print
Selain itu, pelatihan pembukuan memberikan wawasan tentang manajemen keuangan yang efektif, termasuk cara menyusun laporan keuangan yang jelas untuk mendukung keberlangsungan usaha. Dengan pembukuan yang rapi, pelaku UMKM dapat memastikan kesehatan finansial bisnis mereka. Program ditutup dengan pelatihan desain kreatif yang memperkenalkan teknik inovatif Eco-Print dalam pengembangan motif batik. Pelaku UMKM belajar menciptakan desain yang menarik dan kompetitif di pasar global.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN juga memberikan beberapa modul dan brosur berisi materi yang lebih terperinci, yaitu buku panduan bisnis, brosur pembukuan, dan brosur penanganan limbah dengan OWS (Oil Water Separator). Selama kegiatan berlangsung, para pelaku UMKM sangat mengapresiasi kesempatan untuk belajar dan mengembangkan usaha mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan produk batik Desa Tanjung dapat mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing mereka secara berkelanjutan. Antusiasme peserta menunjukkan harapan besar bahwa pelatihan ini akan membuka lebih banyak peluang dan memajukan industri batik lokal ke level yang lebih tinggi.