Bantu Sesama-Corona-01.jpg

Ikhtiar Kita untuk Mereka yang Terdampak Corona

23 April 2020 0:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikhtiar Kita untuk Mereka yang Terdampak Corona
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kalimat itu tertulis di kertas yang dipegang para petugas medis berhazmat di Puskesmas Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Tiga pekan sebelum hazmat itu datang, mereka hanya melindungi diri dengan jas hujan saat melayani pasien corona.
ADVERTISEMENT
"Jas hujan itu kami cuci-pakai, cuci-pakai," kata Siti Halida Katreusna, salah satu petugas medis.
Hazmat yang mereka kenakan itu berasal dari kalian, para penyumbang kumparanDerma. Hingga kini, alat pelindung diri (APD) tersebut terus melekat di mereka saat melayani orang-orang bergejala corona.
Yang berpose "hormat" ini adalah Oke Widyandanu, satu dari 14 dokter internship di Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Darsono, Pacitan, Jawa Timur.
"Awalnya, kami hanya pakai masker dan head cap. Setelah mendapat bantuan, kami mulai pakai APD (alat pelindung diri)," kata dr. Niva, kolega Oke.
Niva bercerita, ia dan para dokter masih berjuang keras menangani pasien corona yang jumlahnya semakin meningkat. "Salam untuk pembaca kumparan, donasinya sangat membantu. Kami benar-benar berterima kasih," kata Niva.
ADVERTISEMENT
Hazmat, masker N95, surgical mask, hingga sarung tangan menjadi paket APD yang bersama-sama kita salurkan ke mereka. Pada batch 1 pemberian donasi ini, terdapat 8 rumah sakit lain yang kita prioritaskan penyalurannya.
Yakni RSUD Dr. TC. Hillers di Maumere, NTT; RS Bhayangkara, Kupang; RSUD Scholoo Keyen, Papua Barat; RS Hasan Sadikin, Bandung; RS Permata, Jonggol; RS Azra, Bogor; RS Persahabatan, Jakarta; RS Panti Rapih, Yogyakarta.
Cerita lain datang dari petugas medis di Sleman yang "terusir" dari indekos. Mereka kesulitan mencari tempat tinggal baru, dimintai surat keterangan sehat, hingga ketakutan untuk menyebut profesinya sebagai petugas medis.
Bersama Wisma Tenaga Medis, kita merangkul para petugas medis itu, menyewakan 10 kamar senilai Rp 36 juta untuk mereka.
ADVERTISEMENT
---
Bukan hanya tenaga medis yang terdampak corona. Di Sukabumi, terdapat satu keluarga miskin yang tak sanggup lagi membeli makanan. Kepala keluarganya, Andi Saputra (49 tahun), hanya pemulung yang kehilangan "pembeli" karena corona.
Di rumah mereka yang berdinding bilik, di Kampung Pasir Koet, kita bersama-sama membantu mereka dengan memberikan sembako, perlengkapan hidup sehari-hari seperti sabun, dan uang Rp 500 ribu.
Bantuan itu diserahkan melalui partner kumparan, sukabumiupdate.com. "Terima kasih kepada semua pihak yang telah mau peduli dan berbagi," kata Tuti, sang istri.
Bersama Rumah Zakat, para pembaca yang terhormat, kita juga menyalurkan sembako senilai Rp 40 juta di Jakarta dan Bandung.
Para pembaca yang terhormat, ikhtiar kita tidak akan berhenti di sini. Mari berdonasi untuk penyaluran APD, sembako, hingga bantuan lain yang dapat kita berikan untuk membantu sesama melawan wabah corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten