Budi Djatmiko APTISI Tekankan Pentingnya Pendidikan Agama dan Moral

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
Konten dari Pengguna
17 April 2024 9:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dok. SEVIMA
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dok. SEVIMA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah perhelatan pesta demokrasi pada Februari 2024 lalu, Indonesia kini menyongsong era kepemimpinan baru dengan terpilihnya pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Kemenangan ini tidak hanya menjadi sinyal perubahan politik, tetapi juga membawa angin segar bagi sektor pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dr. Ir. H. M Budi Djatmiko, M.Si., MEI, Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), mengungkapkan harapannya terhadap pemerintahan baru ini. Salah satu harapan utama adalah adanya perbaikan serius dalam pendidikan, khususnya mengenai isu akhlak dan moralitas yang dinilai krusial dalam membentuk karakter bangsa.
"Pendidikan kita menghadapi tantangan serius terkait dengan akhlak mulia. Belum lama ini, seorang ahli obgyn menyampaikan bahwa banyak anak SMP yang terlibat dalam pergaulan bebas hingga mengakibatkan kehamilan. Ini adalah indikator bahwa pendidikan moral kita memerlukan perhatian lebih," ujar Dr. Budi Djatmiko seperti dikutip dari Youtube Media Kota TV, Rabu (17/4/2024).
Beliau menekankan pentingnya pendidikan agama dan moral dalam kurikulum sekolah sebagai dasar pembentukan karakter serta sebagai kompas dalam menghadapi tantangan zaman. Visi dan misi Pendidikan Indonesia, menurut Dr. Budi, harus kembali difokuskan untuk menghasilkan generasi yang berakhlak mulia dan berkompetensi tinggi.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah baru diharapkan bisa membawa perubahan dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan. Harus ada kesinambungan antara visi dengan realisasi di lapangan. Pendidikan moral, pendidikan agama, dan peningkatan daya saing harus diperkuat untuk mempersiapkan siswa kita menghadapi dunia yang terus berubah, khususnya dalam mengadaptasi digitalisasi dan perubahan global," tambahnya.
Tantangan terbesar adalah menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai moral yang kuat. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga semua pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan, termasuk para orang tua dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan pemerintahan baru, diharapkan akan terjadi revolusi pendidikan yang mampu mengatasi berbagai permasalahan saat ini serta membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kaya dengan nilai-nilai kemanusiaan.
ADVERTISEMENT