Menkes Budi Lantik Dini Mariani Sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

SEVIMA
Sentra Vidya Utama (Sevima) adalah Education Technology yang berdiri sejak tahun 2.004, dengan komunitas dan pengguna platform yang tersebar di lebih dari 1.000 kampus se-Indonesia. Bersama kita revolusi pendidikan tinggi, #RevolutionizeEducation!
Konten dari Pengguna
2 April 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melantik 6 pejabat pimpinan tinggi pratama dan 7 direktur politeknik kesehatan di auditorium Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Hang Jebat, Jakarta Selatan pada 1 April 2024. Salah satunya yakni Dr. Dini Mariani, S.Kep, Ners, M.Kep yang menjabat sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Menkes Budi menyampaikan, pelantikan berarti meninggalkan tugas yang lama dan menjalani tugas yang baru. Namun, hal itu juga berarti bahwa lebih memuaskan jika seseorang meninggalkan tugas atau posisi sebelumnya dalam kondisi yang baik dan hasil positif sehingga mendapatkan apresiasi dari staf dan rekan kerja yang ditinggalkan.
“Yang lebih senang adalah apabila kita meninggalkan tugas yang lama dengan keadaan yang bagus ada hasilnya dan dihargai oleh orang yang ditinggalkan. Itu lebih menyenangkan daripada mendapatkan jabatan yang lebih baru yang lebih tinggi dan lebih bergengsi,” kata Menteri Budi.
Menteri Budi menekankan bahwa menyelesaikan dan meninggalkan tugas atau posisi lama dengan baik memberikan kebanggaan dan kesenangan luar biasa dan terus-menerus karena menunjukkan keberhasilan memberi manfaat bagi orang lain. Hal ini berbeda jika dibandingkan mendapatkan jabatan baru yang memberikan kesenangan sesaat atau hanya berlangsung sehari ketika dilantik.
ADVERTISEMENT
“Itu senangnya hanya sehari saja karena bisa bangga dan pamer ke semua orang, tapi kalau menyelesaikan tugas yang itu senangnya bisa panjang, apalagi apa yang dikerjakan dapat terus bermanfaat,” kata Menteri Budi.
“Itu akan jauh lebih bermakna dan karier ke depan akan jauh lebih baik karena meninggalkan legasi atau hasil yang luar biasa itu akan membuat lebih percaya diri dan lebih yakin untuk masuk ke jabatan baru,” kata Menkes Budi.
Menkes Budi juga menitipkan pesan kepada pejabat yang baru saja dilantik untuk menjadi pemimpin di unitnya masing-masing dengan menerapkan enam pilar transformasi kesehatan dan pilar transformasi internal atau transformasi budaya kerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Menkes menjelaskan, budaya kerja harus ditanamkan oleh atasan melalui keteladanan dan bukan hanya melalui pengajaran atau sosialisasi di dalam kelas. Budaya merupakan pendidikan perilaku yang harus diwariskan melalui keteladanan dari orang tua kepada anak, termasuk atasan harus menjadi sosok yang dapat dicontoh oleh bawahan.
ADVERTISEMENT
Menkes menekankan, peran atasan dalam melakukan transformasi budaya di Kemenkes sangatlah penting dan harus didasarkan pada akhlak yang tulus. Akhlak harus meresap dalam hati dan bukan hanya dihafal serta harus diwujudkan dalam tindakan dan bukan hanya diucapkan. Transformasi budaya kerja juga penting bagi kelangsungan organisasi karena budaya bertahan jauh lebih lama daripada pemimpin yang membangun budaya tersebut.
“Di agama Islam, Nabi Muhammad saw. sudah tiada, tapi budaya dan ajaran agamanya terus ada, karena budaya itu berhasil ditanamkan, diajarkan, dan dicontohkan oleh Nabi saw.,” kata Menkes.
Menteri Budi juga mengatakan, keberhasilan pejabat baru akan dinilai saat pelantikan berikutnya. Dari sisi individu, apakah pejabat yang dilantik saat ini akan dilantik untuk jabatan yang lebih tinggi atau jabatan yang sama atau jabatan yang lebih rendah itu. “Jadi, di situ sebenarnya kita bisa menilai apakah tugas yang diamanahkan itu dilakukan dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Pelantikan berikutnya juga menjadi wadah evaluasi apakah pejabat yang saat ini dilantik telah melakukan tugasnya dengan baik. “Karyawan kita akan menilai, mitra kita akan menilai, apakah memang benar kita sebagai pemimpin itu bisa meninggalkan sesuatu yang lebih baik dari masa pemimpin sebelumnya,” kata Menteri Budi.
Menteri Budi menutup sambutannya dengan memberi ucapan selamat kepada para pejabat yang dilantik. “Selamat bertugas, selamat bekerja, dan mudah-mudahan nanti pada pelantikan berikutnya bapak ibu bisa bangga bukan hanya melihat ke depan, tetapi juga melihat ke belakang dan jauh lebih bangga melihat ke belakang dari pada kedepan,” kata dia.
Enam pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik, yaitu:
1. Mujaddid sebagai Kepala Balai Besar (BB) Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya;
ADVERTISEMENT
2. Zan Susilo Wahyu Mutaqin sebagai Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN);
3. Rudi Supriatna Nata Saputra sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal;
4. Togu Sihombing sebagai Inspektur IV;
5. Etik Retno Wiyati sebagai Sekretaris Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan;
6. Ahmad Irsan A. Moeis sebagai Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan;
Tujuh direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes yang dilantik, yaitu:
1. Pramita Iriana sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta I;
2. Reni Chairani sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta II;
3. Siti Badriah sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III;
4. Dini Mariani sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya;
5. Rully Hevrialni sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Riau;
6. Betty Anthoineta Sahertian sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku;
ADVERTISEMENT
7. Butet Agustarika sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong.
Sumber: Kemenkes