Konten dari Pengguna
Strategi Kampus menurut Dandi Darmadi: Jaga Integritas Akademik di Era Digital
15 Mei 2025 10:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam seminar rutin yang digelar SEVIMA dan dihadiri ribuan rektor serta dosen dari seluruh Indonesia, Dr. Dandi Darmadi, M.A.P., pakar digitalisasi kampus dan pendidikan tinggi, memberikan wawasan penting terkait tantangan integritas akademik di era digital. Seminar tersebut membahas isu-isu kritis seperti plagiarisme dan kontrak cheating, sekaligus memberikan strategi praktis bagi perguruan tinggi dalam menanggapi persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dr. Dandi Darmadi adalah sosok yang tidak asing di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Dengan lebih dari sepuluh tahun pengalaman sebagai dosen dan konsultan, ia juga berperan sebagai Koordinator MBKM serta Dosen Administrasi Publik di Universitas Andi Djemma, Palopo, Sulawesi Selatan. Selain itu, Dandi aktif mendukung pengelolaan sistem akademik SEVIMA Platform di lebih dari 1.200 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kepakarannya meliputi manajemen pendidikan tinggi, kebijakan publik, serta manajemen sumber daya manusia, yang menjadikannya narasumber yang kredibel dalam seminar pendidikan.
Tantangan Integritas Akademik di Era Digital
Dalam paparannya, Dandi mengakui bahwa perkembangan teknologi digital membawa tantangan baru dalam menjaga integritas akademik. “Saat ini, banyak pertanyaan yang muncul bagaimana perguruan tinggi dapat menyikapi isu-isu seperti plagiarisme dan kontrak cheating yang semakin kompleks,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dandi, plagiarisme dan kontrak cheating adalah masalah serius yang mengancam kualitas pendidikan dan kredibilitas lulusan. “Jika dibiarkan, ini akan merusak nilai akademik dan merugikan masa depan mahasiswa,” tambahnya.
Strategi Perguruan Tinggi dalam Menjaga Integritas
Dandi menawarkan sejumlah langkah konkret yang dapat dilakukan perguruan tinggi untuk menghadapi masalah ini. “Pertama, perguruan tinggi harus mengintensifkan sosialisasi etika akademik kepada seluruh civitas akademika, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan,” jelas Dandi. Sosialisasi ini sangat penting agar seluruh anggota kampus memahami pentingnya integritas dan konsekuensi dari pelanggaran.
Langkah kedua adalah memanfaatkan teknologi dengan optimal, khususnya penggunaan software pendeteksi plagiarisme. “Software seperti Turnitin dan Grammarly sudah sangat tersedia dan dapat membantu perguruan tinggi dalam memantau dan mendeteksi plagiarisme,” ujar Dandi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, penerapan sanksi yang tegas bagi pelanggar menjadi bagian penting dalam menegakkan aturan. “Sanksi tidak hanya bersifat administratif, tapi juga edukatif agar menjadi pelajaran bagi mahasiswa lain,” imbuhnya.
Dandi juga menekankan perlunya pengembangan metode pembelajaran yang menumbuhkan kreativitas dan orisinalitas. “Pembelajaran berbasis proyek dan tugas-tugas yang menuntut hasil karya orisinal bisa menjadi solusi jangka panjang. Ini tidak hanya meminimalkan plagiarisme, tetapi juga meningkatkan kompetensi mahasiswa,” tambahnya.
Peran Teknologi dan Digitalisasi
Sebagai bagian dari pengembangan digitalisasi kampus, Dandi menegaskan bahwa teknologi juga harus digunakan untuk memperkuat integritas akademik. “SEVIMA Platform mendukung perguruan tinggi dengan fitur yang bisa membantu memantau pelaksanaan ujian dan tugas secara daring, serta menjaga keamanan data,” jelas Dandi.
ADVERTISEMENT
Dengan digitalisasi yang baik, perguruan tinggi dapat menciptakan ekosistem akademik yang transparan dan akuntabel, sehingga mendukung budaya integritas secara menyeluruh.
Kesimpulan
Seminar yang rutin digelar SEVIMA ini semakin menegaskan bahwa menjaga integritas akademik di era digital memerlukan sinergi antara kebijakan, teknologi, dan budaya kampus. Dr. Dandi Darmadi mengingatkan bahwa “integritas akademik bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga institusi untuk membangun pendidikan tinggi yang bermutu dan dapat dipercaya.”
Dengan penerapan langkah-langkah strategis yang tepat, perguruan tinggi Indonesia diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang adil, produktif, dan inovatif, sekaligus menghasilkan lulusan yang kompeten dan beretika di masa depan.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan militer AS telah melakukan serangan ke tiga lokasi nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow. Dengan serangan ini, artinya AS telah resmi berperang melawan Iran.