Konten dari Pengguna
Stres Sebabkan Kulit Kusam dan Cepat Tua, Begini Penjelasan Dokter IPB
25 September 2025 9:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
Kiriman Pengguna
Stres Sebabkan Kulit Kusam dan Cepat Tua, Begini Penjelasan Dokter IPB
Kesehatan kulit sering kali dianggap hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, polusi, dan debu. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa kondisi psikologis, seperti streSEVIMA
Tulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bogor, 24 September 2025 – Kesehatan kulit sering kali dianggap hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, polusi, dan debu. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa kondisi psikologis, seperti stres, juga memiliki peran besar dalam kesehatan kulit. Dr. Widya Khairunnisa Sarkowi, MSc, dosen di Fakultas Kedokteran (FK) IPB University, menjelaskan bahwa stres dapat menyebabkan kulit tampak kusam, kering, bahkan mempercepat proses penuaan.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Widya, hasil penelitian yang melibatkan wanita berusia 18 hingga 34 tahun menunjukkan bahwa 43,5 persen dari mereka yang mengalami stres menghadapi masalah kulit kusam. Kondisi ini muncul karena tubuh yang sedang stres melepaskan hormon kortisol, yang memiliki beragam efek negatif pada kulit.
“Ketika seseorang mengalami stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang berperan penting dalam memicu peradangan di kulit. Hormon ini mengurangi aliran darah ke kulit, merusak lapisan pelindung kulit, meningkatkan produksi pigmen yang menyebabkan noda hitam, dan bahkan merangsang produksi minyak berlebih,” jelas dr. Widya.
Peningkatan kadar kortisol dalam tubuh dapat memicu sejumlah perubahan buruk pada kulit. Salah satu dampak utama adalah kerusakan kolagen. Kolagen adalah protein yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Ketika kortisol meningkatkan kerusakan kolagen, kulit menjadi lebih mudah berkeriput dan kehilangan kekencangannya, yang menyebabkan tanda-tanda penuaan muncul lebih cepat.
ADVERTISEMENT
“Cortisol juga dapat merusak DNA pada sel-sel kulit, yang memperburuk tampilan kulit secara keseluruhan. Selain itu, efek stres juga meningkatkan radikal bebas, yang dapat mempercepat kerusakan kulit dan memperburuk tampilan kulit yang sudah kusam,” imbuh dr. Widya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kulit tampak kusam akibat stres adalah penurunan aliran darah ke kulit. Ketika seseorang merasa stres, sistem tubuh berfokus untuk mengatasi tekanan yang ada, sehingga tubuh mengalihkan darah dari kulit menuju organ vital lainnya. Akibatnya, kulit kurang mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatannya, menyebabkan kulit tampak lebih pucat, kering, dan tidak bercahaya.
Ketika stres berlanjut dalam jangka waktu panjang, dampaknya semakin nyata. Pada beberapa orang yang memiliki kecenderungan untuk mengalami stres kronis, masalah kulit seperti jerawat, kerutan, dan kulit yang kendur dapat menjadi lebih jelas seiring waktu.
ADVERTISEMENT
Penting untuk dicatat bahwa kesehatan kulit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti stres, tetapi juga oleh faktor eksternal. Paparan sinar ultraviolet (UV) merupakan salah satu penyebab utama penuaan dini. Sinar UV dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, yang berkontribusi pada kerutan dan kulit yang kendur. Selain itu, polusi dan asap rokok juga dapat meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh yang memperburuk keadaan kulit.
Dr. Widya menjelaskan bahwa ketika stres mental dipadukan dengan paparan sinar matahari yang berlebihan dan polusi, efek buruknya akan semakin terasa. “Stres mental, ditambah dengan sinar matahari yang intens dan polusi yang semakin meningkat, akan memperburuk kondisi kulit. Kulit akan tampak lebih kusam, dan tanda-tanda penuaan akan muncul lebih cepat.”
ADVERTISEMENT
Stres jangka panjang merupakan kondisi yang lebih serius daripada stres jangka pendek. Ketika seseorang mengalami stres terus-menerus, kadar kortisol dalam tubuh tetap tinggi dalam jangka waktu lama, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit. Peningkatan produksi pigmentasi kulit yang berlebihan, seperti flek hitam dan bintik-bintik penuaan, menjadi lebih sering terjadi pada individu dengan tingkat stres yang tinggi.
“Orang dengan stres kronis sering kali menunjukkan tanda-tanda penuaan dini pada kulit mereka. Kadar kortisol yang terus menerus tinggi merusak kolagen dan membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan sinar UV dan polusi,” ujar dr. Widya.
Dr. Widya menekankan bahwa perawatan kulit yang baik adalah kunci untuk menjaga kulit tetap sehat, terutama di tengah kehidupan yang penuh stres. Meskipun perawatan kulit seperti penggunaan sunscreen, pelembap, dan produk berbasis antioksidan sangat penting, dr. Widya menegaskan bahwa perawatan eksternal saja tidak cukup. Untuk menangani efek stres, seseorang perlu mengelola stres secara efektif.
ADVERTISEMENT
“Penggunaan produk perawatan kulit sangat diperlukan untuk melindungi kulit dari faktor eksternal. Namun, perawatan kulit saja tidak akan cukup jika stres adalah penyebab utama. Oleh karena itu, penting untuk juga mengelola stres dengan cara yang sehat,” jelasnya.
Mengelola stres dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dr. Widya merekomendasikan tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan melakukan kegiatan yang dapat meredakan stres seperti yoga dan meditasi. Dengan mengurangi stres, tubuh tidak akan memproduksi kortisol dalam jumlah yang berlebihan, sehingga kulit akan lebih sehat dan awet muda.
Selain itu, gaya hidup sehat dan pola makan yang bergizi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, vitamin C, dan vitamin E, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Stres memang memiliki dampak besar pada kesehatan kulit, yang sering kali tidak disadari. Kulit yang tampak kusam, kering, dan berkeriput bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami stres. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik dan menjaga kesehatan kulit melalui perawatan yang menyeluruh, baik dari luar maupun dalam. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengurangi stres, serta menggunakan produk perawatan kulit yang tepat, kita dapat menjaga kulit tetap sehat dan awet muda meskipun menghadapi tekanan hidup sehari-hari.
Sumber: ipb.ac.id

