news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ipda Auzar, Polisi yang Gugur Ditabrak Teroris Ternyata Ustaz Pemilik Pesantren

Kriminologi.id
Kriminologi.id adalah media yang menyajikan pemberitaan tentang kejahatan dan gejalanya dari berbagai sisi secara jurnalistik. Follow akun kami ya...
Konten dari Pengguna
17 Mei 2018 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kriminologi.id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ipda Auzar, Polisi yang Gugur Ditabrak Teroris Ternyata Ustaz Pemilik Pesantren
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Anggota Kepolisian dari personel Direktorat lalu Lintas yang bernama Ipda Auzar menjadi korban keganasan teror saat penyerangan oleh teroris di Polda Riau dengan menabrak Ipda Auzar.
ADVERTISEMENT
Tak disangka ternyata ia merupakan sosok yang religius dan juga dikenal sebagai seorang ustaz yang memiliki sebuah pondok pesantren.
Komisaris Besar Polisi Rudi Syarifudin mengatakan bahwa selama Ipda Auzar menjadi anggota polri selalu aktif dalam berbagai aktivitas keagamaan dan juga sosial.
Ia juga diketahui kerap memberikan ceramah rohani dan juga tausiah hingga dikenal sebagai ustaz yang disegani di internal kepolisian.
Tak hanya itu, lanjut Rudi, Ipda Auzar juga memiliki pondok pesantren dan yayasan anak yatim piatu yang mendidik lebih dari 500 anak kurang beruntung.
"Kita semua merasa kehilangan sosok beliau. Bukan hanya polisi tapi juga ulama dan ustaz di sini," kata Rudi di Pekanbaru, Riau, Rabu, 16 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Adapun sebelum tewas ditabrak mobil yang dikendarai teroris saat penyerangan pada Rabu pagi, 16 Mei 2018 sekitar pukul 09.00 WIB, kata Rudi, korban diketahui baru saja melaksanakan Shalat Dhuha di Masjid Polda Riau lantai dua. Ibadah Shalat Duha itu, kata Rudi, rutin dilakukan korban setiap pagi.
“Sebelum kejadian, beliau juga sempat memberikan pengarahan jadwal tausiah dan kegiatan Ramadhan di lingkungan masjid Polda Riau," ujarnya.
Sumber : https://kriminologi.id/multimedia/video/video-teroris-serang-mapolda-riau-satu-polisi-tewas