Melangkah dari Negeri Rempah

kumparan 1001 Media Online
Akun resmi kumparan 1001 media
Konten dari Pengguna
22 Februari 2019 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kumparan 1001 Media Online tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jurnalisme. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jurnalisme. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
“Sebuah media harus mencerdaskan, sehingga bisa menggerakkan orang melakukan hal positif.”
ADVERTISEMENT
Suara lantang itu terdengar kala kumparan berkomunikasi dengan seorang putra Maluku pegiat pendidikan. Meski sudah tergolong mapan dengan organisasi yang ia emban, langkahnya seolah tak ingin terhenti di satu titik nyaman.
Stanley Ferdinandus namanya. Sosok pemuda dari timur Indonesia itu begitu lekat dengan gerakan yang fokus terhadap peningkatan pendidikan di "Negeri Rempah" Maluku. Sebagai pendiri Heka Leka--lembaga yang bergerak di bidang pendidikan demi melahirkan generasi Maluku cerdas, Stanley ingin perjuangannya tak berhenti dan melebarkan sayap membangun sebuah media.
“Awalnya, memiliki sebuah media menjadi langkah strategis yang ingin saya ambil untuk terus memperkuat advokasi pendidikan di tanah Maluku,” ungkap Stanley, Kamis (21/2).
Stanley Ferdinandus, pendiri Lentera Maluku Foto: kumparan
Untuk mengamini keinginannya, ia bergabung dengan program kumparan 1001 Startup Media Online. Ia sadar membangun media berarti harus bergerak dari titik nol lagi, namun tak menyurutkan tekadnya agar peningkatan pendidikan terus menemukan jalan.
Logo Lentera Maluku Foto: Dok: Lentera Maluku
“Bagi kami, ini waktunya bergerak. Kami tidak ingin hanya berjuang secara sporadis dan offline, tetapi narasi-narasi positif yang selama ini kita bangun harus diketahui banyak orang,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Stanley berpendapat bahwa masalah pendidikan di Maluku tidak cukup ditangani secara regional. Media yang ia dirikan bersama kumparan, yakni Lentera Maluku, diharapkan menjadi jembatan untuk mencerdaskan dan menggerakkan masyarakat. Ia bermimpi: Lebih banyak orang yang mengetahui dan memahami masalah-masalah yang terjadi di Maluku, khususnya pendidikan.
“Kami ingin se-Indonesia dan dunia tahu kalau di Maluku kami tidak apatis dengan masalah yang ada, tetapi ada banyak anak muda, orang tua, dan kepala desa secara swadaya bergerak untuk peningkatan pendidikan di Maluku,” lanjutnya.
Menurutnya, Lentera Maluku hadir sebagai media yang mencerdaskan, sehingga bisa menggerakkan orang lain untuk bereaksi secara positif untuk Maluku. “Laksana lentera, kami ingin menerangi Maluku dengan konten-konten yang baik, sehingga masyarakat lebih optimistis dan terinspirasi bergerak secara positif," bebernya.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku, persoalan di Maluku harus ditangani dengan sumber daya yang sangat besar. Oleh karena itu, harus ada langkah strategis yang ditempuh agar masyarakat paham dan tahu ada hal-hal positif tentang Maluku. Di sinilah, Lentera Maluku menjadi penghubung untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan menyebarkan kebaikan.
“Saya tanamkan kepada tim bahwa ini menjadi langkah awal agar nantinya Lentera Maluku dapat menjadi konsorsium media yang bisa menyalurkan talenta-talenta generasi muda Maluku,” tutupnya.