Startup Media Bermutu dari Ibu Beranak Satu

kumparan 1001 Media Online
Akun resmi kumparan 1001 media
Konten dari Pengguna
21 Februari 2019 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kumparan 1001 Media Online tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo BASRA.
zoom-in-whitePerbesar
Logo BASRA.
ADVERTISEMENT
Windy Goestiana tak pernah menyangka cita-citanya bisa terwujud, yakni sebagai seorang pemilik media. Windy, di samping kesibukannya menjadi seorang ibu beranak satu, menjadi salah satu partner kumparan 1001 Media Startup Online.
ADVERTISEMENT
“Saya udah punya cita-cita untuk jadi pengusaha media suatu saat nanti. Jadi bukan hanya sebagai pimpinan redaksi atau editor tapi juga punya usaha media,” beber Windy.
Windy memang bukan orang baru di dunia jurnalistik. Wanita yang saat ini berusia 31 tahun itu sudah berkecimpung selama 13 tahun di dunia media. Mulai dari media cetak, televisi, hingga radio pernah ia lakoni. “Saya kerja di media sejak semester 3, di koran sore Surabaya Post. Lalu sampai hari ini selalu di media.”
Bersama kumparan ia mendirikan sebuah media online yang concern terhadap isu-isu anak yang dinamai BASRA (Berita Anak Surabaya). Berangkat dari keresahannya terhadap perkembangan anak-anak zaman now, akhirnya ia pun memutuskan untuk fokus membahas tentang anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Nah ini momentum yang pas karena kalau ngomongin tumbuh kembang anak itu, enggak hanya ngomong infrastruktur yang mendukung tumbuh kembang anak, tapi lebih jauh kita ngomong soal mental health, soal self improvement, tentang knowledge, dan berbicara tentang bagaimana generasi itu bisa memberdayakan dirinya untuk bisa membawa ke kehidupan yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan lingkungannya,” katanya.
Pendiri BASRA, Windy Goestiana. Foto: Dok. Windy Goestiana
Windy bercerita, BASRA hadir untuk menyajikan konten-konten yang ‘sehat’ bagi anak-anak, sama seperti tagline BASRA: Bacaan Sehat untuk Anak Surabaya. Sayangnya, kata Windy, anak-anak zaman sekarang sangat minim referensi bacaan yang menarik.
“Majalah anak mungkin ada, yang bicara soal kebutuhan anak-anak. Jadi bicaranya juga pakai bahasa anak-anak, tapi anak-anak sekarang kan berbeda, cerdas-cerdas melek teknologi, mereka itu digital savvy,” tutur Windy.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal anak, Windy semakin bersemangat apalagi Surabaya memang dikenal kota layak anak. Sudah empat kali Kota Pahlawan ini dianugerahi sebagai kota layak anak. Lewat BASRA ia ingin turut serta mendampingi anak-anak zaman sekarang agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
“Kalau kita enggak kasih tahu mereka bagaimana cara penggunaan teknologi yang benar, tepat sesuai dengan usia mereka karena itu kita enggak bisa menyalahkan mereka karena mereka enggak punya teman yang bisa diajak sharing, yang bisa memenuhi ide-ide mereka,” kata Windy.